FK-KMK Menerima 209 Mahasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menerima 209 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Subspesialis untuk periode Seleksi Juli 2022. Ketua Tim Koordinasi Pendidikan PPDS FK-KMK UGM, Prof. dr. Budi Mulyono, MM., Sp.PK(K) menyampaikan bahwa program seleksi periode Juli 2022 diikuti oleh 469 peserta.

“Dari proses tersebut peserta didik yang diterima sebanyak 209 peserta yang terdiri dari PPDS 175 orang dan Subspesialis 34 orang. Dengan komposisi 35% dari UGM. Di antara peserta yang diterima terdapat peserta dari daerah 3T,” paparnya saat memberikan sambutan dalam rangkaian kuliah perdana mahasiswa baru PPDS dan Subspesialis FK-KMK UGM, Senin (13/6) secara daring.

Kekurangan dokter spesialis menjadi pekerjaan rumah besar bagi pendidikan kesehatan. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (plt.) Dekan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH., dalam sambutannya saat menekankan fokus Kementerian Kesehatan RI. ”Setidaknya Indonesia masih kekurangan 13 ribu dokter spesialis yang mungkin baru akan terpenuhi dalam beberapa tahun ke depan. FK-KMK UGM berkomitmen untuk turut berkontribusi memperkuat sistem kesehatan Indonesia salah satunya melalui program pendidikan dokter spesialis maupun subspesialis,” tegasnya.

Selain penguatan kuantitas dan kompetensi, FK-KMK UGM juga berkomitmen untuk turut meningkatkan kualitas lulusan yakni yang berkarakter unggul serta berjiwa kemanusiaan. ”Fakultas tidak hanya mengasah kompetensi. Proses pendidikan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk pembentukan karakter. Oleh karena itu, dalam kuliah perdana hari ini, mahasiswa mendapatkan bekal mendasar mengenai nilai-nilai ke UGM an dan pendidikan bermartabat,” imbuh dr. Yodi.

Proses pendidikan dokter spesialis tentu melibatkan rumah sakit sebagai wahana pendidikan untuk mengasah kompetensi, keterampilan, dan perilaku peserta didik. ”Sebagai bagian dari lokus pendidikan RSUP Dr. Sardjito tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan capaian kurikulum yang ditetapkan. Perlu upaya sinergi antara fakultas, rumah sakit, dan peserta didik untuk mewujudkannya,” tegas Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ, M.M.R., saat memberikan sambutan.

Transformasi pelayanan kesehatan menuntut RSUP Dr. Sardjito untuk berbenah. Mulai dari digitalisasi pelayanan kesehatan, maupun tata kelola SDM menjadi perhatian manajemen rumah sakit saat ini. “Rumah sakit memiliki regulasi yang harus dipahami dan ditaati bersama, untuk menjunjung etika, martabat dan mutu pelayanan kesehatan,” imbuh dr. Eniarti.

Selain mendapatkan arahan dari pimpinan Fakultas maupun Rumah Sakit, Mahasiswa PPDS dan Subspesialis periode Juli 2022 mendapatkan pembekalan mengenai nilai ke-UGM-an dan pendidikan bermartabat. Selamat data mahasiswa PPDS danSubspesialis FK-KMK UGM. (Wiwin/IRO).