FK-KMK Memperkuat Keterampilan Menulis Bagi Dosen

FK-KMK UGM. Medical and Health Profession Education (MHPE) atau dikenal dengan Unit Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, menggelar workshop keterampilan menulis buku referensi dan monograf bagi Dosen, Selasa (14/6) secara daring.

Kegiatan pelatihan ini diperuntukkan bagi peningkatan keterampilan menulis dan kualitas sumber daya pendidik di lingkungan FK-KMK UGM. “Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kami untuk mendorong semua dosen untuk bersemangat menulis terutama buku referensi dan monograf,” ungkap Ketua MHPEU, dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed., PhD.

Salah satu tolok ukur kinerja dosen adalah terkait publikasi karya ilmiah yang dilakukannya. “Ide untuk membuat buku pasti banyak sekali. Melalui kegiatan ini harapannya dosen bisa memiliki kecukupan pemahaman untuk menulis buku baik itu terkait aturan maupun teknis dari penyusunan buku tersebut. Bagaimana ide yang ada bisa dituangkan dalam buku, karena menulis buku artinya menyumbangkan ilmu yang manfaat,” ungkap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Ahmad Hamim Sadewa, PhD dalam sambutannya.

Kegiatan workshop kali ini menghadirkan tiga narasumber utama yakni: Prof. Dr. Dra. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, Apt, M.Si., yang memaparkan mengenai peraturan dan ragam karya penulisan buku bagi dosen. Narasumber yang kedua adalah: Prof. dr. Mora Claramita, MHPE, PhD, Sp.KKLP., yang memberikan tips and trik menulis buku referensi. Dan narasumber yang ketiga adalah: dr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA, MMedEd, PhD., yang mengulik tentang tips dan trik menulis buku monograf.

Menulis menjadi sebuah upaya reflektif. Prof. Mora dalam hal ini mengungkapkan bahwa menulis bisa dimulai dari pengetahuan yang dimiliki oleh Dosen saat ini, misal memetik pelajaran dari apa yang dialami sehari-hari, menceritakan tentang pekerjaan, ataupun pengalaman.

“Membaca dan menulis itu merupakan proses belajar. Itu harus memiliki sikap terbuka terhadap pengetahuan baru yang mungkin kita dapatkan dari proses membaca Pustaka. Menulis tidak hanya untuk kenaikan pangkat meskipun itu penting, menulislah untuk menginspirasi, belajar, dan menginspirasi orang,” pesannya.

Prof. Titik, dalam workshop ini lebih menegaskan mengenai kaidah menulis buku monograf, di antaranya adalah: sudah melakukan penelitian sebelumnya, memenuhi kaidah keilmuan yang utuh, isinya bukan diambil dari disertasi atau tesis, dapat ditelusurui secara online, serta ditulis oleh satu orang.

Acara workshop yang digelar selama satu hari ini diikuti oleh 55 peserta dari kalangan dosen atau pengajar di lingkungan FK-KMK UGM. (Wiwin/IRO)