FK-KMK Luncurkan “Buku Ajar Histologi” untuk Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM melaksanakan kegiatan Bedah Buku “Buku Ajar Histologi” pada Jumat (9/6) di Auditorium Lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation FK-KMK UGM.

Dekan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH hadir membuka kegiatan bedah buku. Dirinya mengatakan bahwa Buku Ajar Histologi sudah lama dinantikan kehadirannya. Hal ini karena belum banyak buku ajar mengenai histologi di masa ia menempuh pendidikan. “Buku Ajar Histologi ini akan memberikan gambaran dan manfaat bagi seluruh mahasiswa, bahkan hingga tingkat lanjut,” jelasnya.

dr. Rina Susilowati Ph.D dari Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM, salah satu penulis Buku Ajar Histologi hadir memberikan paparan mengenai sejarah terbitnya buku ini. “Ide untuk menerbitkan sudah ada sejak lama, akhirnya sekarang bisa selesai ditulis berkat dukungan dari hibah FK-KMK,” ungkapnya.

drg. Yustina Andwi Ari Sumiwi M.Kes (Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM) yang juga salah satu tim penulis, menjelaskan apa saja isi Buku Ajar Histologi ini. “Dalam buku ini akan ada 12 bab, setiap bab akan dilengkapi dengan ringkasan dan foto sediaan. Tim penulis mengusahakan ada referensi baru untuk melengkapi isi buku,” ujar drg. Yustina.

dr. Ahmad Aulia Jusuf, Ph.D dari Universitas Indonesia dan dr. Hanggoro Tri Rinonce Ph.D. Sp.P.A.(K) dari FK-KMK UGM hadir sebagai pembahas. “Buku ini sudah sesuai dengan apa yang mahasiswa butuhkan. Pembaca tidak perlu meragukan isi buku karena ditulis oleh pakarnya,” ungkap dr. Aulia. dr. Hanggoro menjelaskan bahwa buku yang bagus memiliki beberapa keunggulan, yaitu selesai, konsisten, dan sistematis. “Buku Ajar Histologi sudah memenuhi ketiga hal tersebut,” tambahnya.

Histologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan. Sampai saat ini ketersediaan buku ajar berbahasa Indonesia bidang Kedokteran dan Kesehatan yang bukan terjemahan dari buku berbahasa asing (pada umumnya dan khususnya buku ajar Histologi) masih sangat sedikit. Hal itulah yang menjadi dasar ditulisnya Buku Ajar Histologi. (Nirwana/Reporter)