FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar kegiatan pekan pelatihan tanggal 22-26 November 2021 bagi dosen dan tenaga kependidikan secara daring, sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas kompetensi SDM institusi.
Program ini mewajibkan peserta untuk mengikuti pelatihan motivasi yang menghadirkan Cak Lontong dan Bebet Darmawan, serta penyelenggaraan pelatihan wajib bimtek cascading-manajemen kinerja. Selain itu, FK-KMK UGM juga menyediakan pelatihan teknis untuk peningkatan kompetensi di antaranya adalah: pelatihan penulisan manuskrip dan konten creator sebagai media pembelajaran bagi dosen, penilaian angka kredit dosen, pelatihan manajemen pelayanan bidang teknologi informasi, pelatihan desain grafis dan video animasi, pelatihan penanganan keluhan, pelatihan biosafety bagi tenaga laboran, pelatihan manajemen anggaran berbasis kinerja dan pelatihan penyimpanan dokumen secara online bagi tenaga kependidikan.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K) mengungkapkan bahwa program pelatihan dan pengembangan SDM harus dilakukan secara terencana, terukur dan berkesinambungan. Menurutnya ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari program pelatihan dan pengembangan SDM.
Pertama, SDM akan mengetahui potensi diri baik kelebihan maupun kelemahan sehingga mampu mengelolanya dengan baik. Kedua, SDM mampu mengetahui keterampilan yang perlu dikuasai, sekaligus memahami perkembangan pengetahuan ataupun tren keilmuan yang harus mereka kuasai. Ketiga, institusi mampu mengetahui potensi pemimpin masa depan dari SDM yang dimiliki fakultas saat ini. Keempat, SDM memiliki kemampuan untuk mengelola konflik dalam praktik kerja harian hingga meningkatkan potensi diri maupun kerjasama tim.
“Dampak dari program pelatihan dan pengembangan SDM tentu tidak bisa diperoleh secara langsung. Upaya ini memerlukan proses bersama karena segala capaian pelatihan adalah investasi jangka panjang. Ketidaktepatan program pelatihan dan pengembangan sangat mungkin bisa mengakibatkan demotivasi SDM hingga kemunduran capaian kinerja institusi,” ungkap Prof. Ova saat memberikan sambutan dalam forum pembukaan pelatihan, Senin (22/11).
Oleh karena itu, Prof. Ova juga menambahkan bahwa pelatihan dan pengembangan SDM memerlukan upaya serius dari pihak pengelola untuk senantiasa merencanakan dan memonitor kebutuhan serta perkembangan sumber daya yang dimiliki institusi.
“Tanpa itu semua, program pelatihan dan pengembangan SDM hanya akan menjadi sekedar ‘jargon’ saja. Bagaimanapun untuk membangun tim yang solid, institusi harus mampu menciptakan ekosistem kerja yang kondusif dan saling menguatkan satu sama lain,” pungkasnya (Wiwin/IRO).