FK-KMK Gelar Diskusi Knowledge Management Lembaga dalam Pandemi Covid-19

FK-KMK UGM. Penyakit Covid-19 merupakan pengetahuan baru yang mulai diketahui sejak Desember 2019. Dinamika pengetahuan mengenai penyakit Covid-19 berkembang sangat cepat, baik dari sisi transmisi, mutasi virus penyebab, maupun strategi intervensi yang dibutuhkan. Dalam mendukung upaya pengendalian dan penanganan, maka Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM melalui Forum Manajemen Covid-19 mengelola pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) tentang Covid-19 melalui platform website www.manajemencovid.net.

Forum manajemen Covid-19 merupakan sarana untuk memfasilitasi tenaga kesehatan untuk membahas pengalaman para klinisi dan manajemen klinis pengelolaan pasien Covid-19, melakukan review jurnal artikel secara sistematis, membahas kesiapan RS-RS untuk menangani pasien Covid-19, dan memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi peningkatan wabah Covid-19. “Tujuannya supaya teman-teman tenaga kesehatan lebih efektif, dalam aspek preventif dan promotif, juga pencegahan penyebaran sampai penanganan klinis”, jelas Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., pada Senin (22/06) dalam diskusi sesi pertama mengenai pemaparan laporan kegiatan selama tiga bulan dalam proses Knowledge Management.

Manfaat forum ini bukan untuk perorangan tetapi lebih kepada kelembagaan. Maka keluaran yang diharapkan yaitu terbentuknya platform digital yang menjadi sumber pembelajaran individu dan lembaga Covid-19. Selain itu juga lembaga-lembaga mulai menerapkan Knowledge Management Covid-19. Kemudian terbentuk forum masyarakat praktisi  (community of practice) diberbagai lembaga yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pandemi Covid-19.

Knowledge Management menjadi aset untuk dapat menghadapi permasalahan. Beberapa isu penting dalam Knowledge Management yaitu, menetapkan topik-topik, mengidentifikasi dan memetakan ahli, pembelajaran dan pembentukan masyarakat praktisi (community of practice).  Proses berikutnya yaitu menantang membawa peningkatan pengetahuan individual ke lembaga dan diharapkan lembaga mulai menerapkan learning organization.

Tantangan yang ditemui yaitu bagaimana kecepatan yang ada masuk dalam sistem, dimana pendekatan Knowledge Management ini juga harus bisa menampung/ mencakup ilmu dalam waktu cepat. Dengan tantangan yang begitu besar, tahapan kegiatannya, pertama, pada bulan Maret hingga Mei 2020 mengidentifikasi dan menyebarluaskan pengetahuan baru mengenai Covid-19. Pelaksanaan tahap pertama diantaranya telah menyelenggarakan 149 webinar dan 13 pelatihan jarak jauh (dengan 35 pertemuan). Kedepan memerlukan pengetahuan baru dalam webinar, maka dasarnya melalui penelitian yang saat ini mulai berjalan. Harapannya platform ini harus dapat menjadi sarana penyebaran hasil penelitian mengenai Covid-19. Tahap kedua, mulai Juni 2020 mengembangkan pembelajaran organisasi. Kemudian tahap ketiga, mengembangkan taksonomi dan manajemen isi tentang Covid-19.

Kegiatan diskusi pada sesi kedua kegiatan ini juga membahas bagaimana memulai budaya Knowledge Management di lembaga-lembaga berbasis pengetahuan (knowledge based organization). (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru