FK-UGM. Media memegang peran penting bagi peningkatan kinerja institusi di ranah publik. Sebagai mitra kerja institusi, media senantiasa berupaya untuk menopang peningkatan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan. Oleh karenanya, Fakultas Kedokteran UGM mengajak 14 wartawan media cetak, elektronik, radio maupun televisi untuk mengikuti kunjungan lapangan ke laboratorium outreach activity ‘Community Health’ di wilayah kesehatan Puskesmas Pengasih 1 kabupaten Kulon Progo, Selasa (7/11) dengan tajuk “Media dan Interprofessional Healthcare”.
Di wilayah Pengasih 1, rombongan mengeksplorasi beberapa kegiatan pelayanan kesehatan. Seperti halnya kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Kutogiri, pelayanan Posyandu wilayah Karang Asem 1, maupun screening kesehatan siswa di SMP 3 Pengasih. Selepas mengikuti kegiatan lapangan, acara dilanjutkan ramah tamah dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dr. Bambang Haryatno, M.Kes; Kepala Puskesmas Pengasih 1, drg. Iting Mamiri; Koordinator lapangan, Drs. Abdul Wahab, MPH; Dosen Pembimbing lapangan, Dr. Chairun Wiedyaningsih, A.Appsc., M.Kes dan Dosen Pendamping dari VU University Medical Center (VUmc), Amsterdam, Marianne van Elteren, PhD.
“Kulon Progo merupakan wilayah yang unik, daerahnya pun terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah. Selain inovasi pelayanan kesehatan yang ada, kondisi wilayah miskin dengan keanekaragaman kasus kesehatan menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Abdul Wahab saat dikonfirmasi mengenai pemilihan wilayah.
Kegiatan yang menjadi rangkaian agenda International Summer Course ke-2 ini diharapkan mampu menjadi jembatan informasi terkini terkait kegiatan institusi di tingkat pendidikan dan pelayanan masyarakat. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran UGM, dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Summer Course 2017 ini sedikit berbeda dengan tahun lalu. “Selain melibatkan program studi keperawatan, gizi kesehatan maupun pendidikan dokter, Fakultas Kedokteran UGM kali ini juga menggandeng Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi UGM, dengan mengusung tema besar “Interprofessional Healthcare: Tropical, Neglected Infectious and Sexually Transmitted Diseases”, paparnya.
Tingginya angka penyakit infeksi terabaikan (Neglected Infectious Diseases) dan penyakit menular sexual (Sexually Transmitted Disease) memang menjadi kegelisahan tersendiri bagi para penggiat kesehatan. Secara umum, kegiatan International Summer Course 2017 yang melibatkan kerjasama lintas disiplin antara Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pertama, peserta mampu mendapatkan pemahaman secara komprehensif terkait permasalahan kesehatan tersebut termasuk solusi penanggulangannya. Kedua, kegiatan Summer Course 2017 mampu menjadi laboratorium outreach activity ‘Community Health’ bagi peserta, program studi lintas disiplin dengan menggandeng lembaga internasional, filantropi serta aliansi strategis Academic Health System (AHS) meliputi RS jejaring pendidikan, institusi pendidikan kesehatan maupun fasilitas layanan kesehatan primer. Ketiga, adanya program unggulan ini diharapkan mampu memberikan advokasi dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat sejalan dengan sistem jaminan kesehatan nasional melalui sharing resources for one health approach.
Kegiatan Summer Course yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober – 17 November 2017 ini diikuti oleh 59 peserta yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, Fakultas Farmasi UGM, Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Cyberjaya Malaysia, University of Malaya, University Sains Malaysia, International Medical University Malaysia, Ramatibody School of Nursing Faculty of Medicine Ramathibodi Hospital Mahidol University, Tubingen University, dan VU University Medical Center. Dengan menghadirkan pakar dari UGM, Amerika, New Zealand, Belanda, dan Jepang, peserta akan mendapatkan materi pengantar berupa diskusi panel dengan pakar sebelum melakukan kegiatan di puskesmas. Setelah itu, peserta akan ditugaskan ke komunitas untuk melakukan kegiatan pelayanan di puskesmas dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar seperti posyandu, yandu lansia, penyuluhan, konseling gizi, puskesling dan juga kegiatan kesehatan di sekolah-sekolah.
Selain di Puskesmas Pengasih 1, beberapa wilayah kesehatan yang menjadi daerah penugasan lapangan peserta Summer Course 2017 Fakultas Kedokteran UGM di antaranya adalah wilayah Puskesmas Pengasih 2, Girimulyo 1 dan 2, Panjatan, Nanggulan, Samigaluh 1, maupun Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Selama peserta bertugas di komunitas akan tinggal bersama warga setempat. Harapannya, sebagai calon tenaga profesi kesehatan, peserta akan dihadapkan pada situasi aktual dan mendapatkan tantangan untuk berhadapan dengan konteks berbeda, berlatih empati sekaligus kepemimpinan nyata dalam memberikan solusi kesehatan komunitas, salah satunya melalui layanan kesehatan tepat sasaran. (Wiwin/IRO; Foto: Aryo)