FERCAP 2021, Menjawab Tantangan Etika Dalam Situasi Pandemi

FK-KMK UGM. Komisi etik penelitian, sebagai suatu badan atau komisi yang bertanggung jawab untuk melindungi hak, kesehatan dan kesejahteran manusia yang menjadi subyek penelitian, juga turut menanggung dampak hiruk-pikuk penelitian dalam menanggulangi pandemi ini.

Hal tersebut membuat Forum for Ethical Review Committees in the Asian & Western Pacific Region (FERCAP) terbentuk. Forum internasional ini, pertama kali di dirikan di Bangkok, Thailand pada 12 Januari 2000 yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi pengkajian etika penelitian yang melibatkan subyek manusia di wilayah Asia dan Pasifik Barat

“Komisi Etik ini menjadi sangat penting agar penelitian yang berlansung itu tetap mengikuti kaidah keselamatan untuk orang yang terlibat dalam penelitian tersebut.  Komisi etik harus bisa bekerja lebih cepat tanpa mengurangi kewaspadaan dalam me-review atau menilai protokol penelitian”, ungkap Prof. Ova Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D., dalam acara press conference FERCAP 2021, Selasa (7/12)

Hal lain juga disampaikan oleh Prof. dr. Tri Wibawa, PhD., Sp.MK, selaku ketua Komisi Etik yang mengatakan bahwa komisi etik juga harus lebih bijaksana dalam menyeimbangkan antara kepentingan perlunya segera dipasarkan atau digunakannya vaksin atau obat baru dengan risiko yang mungkin dialami subyek penelitian.

Pada tahun ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM berkesempatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan forum yang akan diikuti oleh 14 negara dari area Asia dan Pasifik Barat selama 3 hari. Acara akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 8-11 Desember 2021.

“Melalui FERCAP 2021, para peserta bisa belajar dan bertukar pengalaman tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi berbagai komisi etik penelitian di seluruh wilayah Asia dan Pasifik Barat serta bagaimana mengatasinya”, jelas dr. Arief Budiyanto, PhD., Sp.KK(K) selaku tim penyelenggara FERCAP 2021.

Harapannya dengan diselenggarakannya forum ini di Indonesia, para peneliti ataupun praktisi etika penelitian dari berbagai universitas, rumah sakit atau organisasi-organisasi yang berkaitan dengan penelitian pada subyek manusia bisa turut berpartisipasi. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan budaya pelaksanaan penelitian beretika yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (Yuga/Reporter)