FK-KMK. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar Webinar dengan tema “Efektivitas Rekayasa Lingkungan dalam Mewujudkan Lingkungan Kampus yang Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang diselenggarakan secara daring, Rabu (5/5).
“Tema webinar ini sangat sesuai sekali dengan era kebiasaan baru, perlunya memikirkan secara cermat. Karena, promosi kesehatan di tempat kerja merupakan suatu upaya yang melindungi siapapun yang ada di dalam lingkungan tempat kerja. Selain itu, juga adanya bekal pemahaman dan praktik yang baik. Maka juga akan melindungi pada saat di luar lingkungan tempat berkerja” sambutan Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D sekaligus membuka kegiatan webinar.
Webinar yang membahas efektivitas rekayasa lingkungan ini dimoderatori oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., dosen Departemen Perilaku Kesehatan Lingkungan dan Kedokteran Sosial FK-KMK UGM sekaligus tim Health Promoting University (HPU) FK-KMK UGM, dengan menghadirkan empat narasumber diantaranya dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes., Direktur Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Kementrian Kesehatan RI., Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua Pokja Lingkungan Sehat HPU UGM., dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO., Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementrian Kesehatan RI., dan Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari., Ketua HPU UGM.
Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes memaparkan materi mengenai “Implikasi Pandemi Covid-19 pada Kesehatan di Tempat Kerja”. Menurutnya pandemi Covid-19 memberikan dampak dalam membentuk pola hidup yang lebih sehat dan membangun nilai-nilai baru dalam kehidupan masyarakat dengan penerapan protokol kesehatan, dengan begitu menjadi suatu Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Dalam akhir presentasi dr. Riskiyana memberikan pernyataan bahwa, “jangan menjadi tukang pel sementara bocornya tidak dibenahi. Jadi, kita harus bergerak dari kuratif selama ini menjadi promotif dan preventif yang kuat,” tegasnya.
Sementara itu, Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., memaparkan materi tentang, “Desain Tempat Kerja yang Sehat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Sentagi mengungkapkan “pentingnya edukasi, untuk penghuni sebagus apapun kita sudah menyiapkan lingkungan fisiknya tetapi tidak ada dukungan dari perilaku sehatnya ya tidak akan berhasil juga. Sehingga perlunya edukasi, pelatihan, dan peraturan-peraturan yang mendukung kebiasaan baru yang sehat,” ungkapnya.
Imran Agus Nurali, Sp.KO membawakan materi tentang, “Pemberdayaan Sivitas Kampus dalam Era Adaptasi Kebiasaan Baru: Peluang dan Tantangannya”. Beliau dalam presentasinya menekankan kepada sivitas kampus untuk memulai dengan hal-hal yang memang nyata untuk dapat dilakukan dalam adaptasi kebiasaan baru ini dan beliau juga berharap semua sivitas kampus nantinya dapat menjadi agen perubahan.
Usaha-usaha kampus terkait adaptasi kebiasaan baru sudah dilakukan, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari dengan materi “Kontribusi HPU UGM dalam Membentuk Perilaku Sehat Sivitas Kampus”. Beliau menyebutkan beberapa yang sudah diterapkan beberapa fakultas untuk menuju tatanan baru diantaranya menyediakan tempat cuci tangan, membuat panduan protokol kesehatan, pengecekan suhu, kantin sehat dan banner-banner promosi kesehatan.
“Buku Panduan Kampus Siaga Covid-19 yang dikembangkan oleh sebelas universitas lainnya bersama dengan Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan. Saat ini sedang diupayakan untuk diintegrasikan dengan kampus sehat yang ada di P2P. Sehingga, nantinya dapat mewujudkan panduan yang sederhana tetapi bisa diadopsi oleh semua kampus di Indonesia,” pungkas Prof. Yayi.
Diskusi yang berlangsung selama 2 jam lebih ini dihadiri oleh kurang lebih 220 peserta dari berbagai kalangan, mahasiswa dan segenap sivitas UGM. (Arif AR / Reporter)