Edukasi Kelompok Pasien Hipertensi Efektif Tekan Risiko Stroke

FK-KMK UGM. “Hipertensi tidak terkontrol merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke.  Tingginya prevalensi hipertensi tidak terkontrol menyebabkan risiko stroke meningkat sehingga diperlukan upaya pencegahan stroke. Permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian faktor risiko stroke meliputi pengetahuan yang tidak akurat, kepatuhan yang tidak optimal dan kesadaran risiko stroke yang kurang”, papar Arif Setyo Upoyo, S.Kes., Ners., M.Kep., saat menjalani ujian terbuka program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Selasa (14/9) secara daring.

Di Indonesia prevalensi hipertensi terus meningkat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi hipertensi 25,8% dari populasi, sedangkan pada Riskesdas tahun 2018 meningkat menjadi 34,1% dari populasi.

Arif Setyo juga memaparkan bahwa faktor – faktor yang menyebabkan tidak terkontrolnya tekanan darah meliputi usia, riwayat merokok, konsumsi garam berlebihan, aktivitas fisik kurang, konsumsi alkohol, obesitas, ketidakpatuhan terhadap terapi dan penyakit sekunder antara lain diabetes, hiperkolesterol, miokard infark serta penyakit ginjal.

Namun, dari kesekian penyebab tersebut, Arif Setyo menekankan bahwa kurangnya pengetahuan tentang hipertensi yang adekuat bisa menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi pasien. Mengutip dari Malik et al. (2014) dirinya menyebutkan bahwa sebanyak 35,5% adalah pasien dengan permasalahan tersebut.

“Kegiatan pengelolaan penyakit kronis di Indonesia dilakukan secara individu dan kelompok baik secara swadaya maupun kerjasama lintas sektoral. Kegiatan dikelola oleh mayarakat secara mandiri meliputi posyandu lansia, pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (posbindu PTM), Yayasan Stroke Indonesia, kelompok diabetik dan kelompok hipertensi,” paparnya.

Melalui penelitian berjudul: “Pengaruh Peer Group Education Terhadap Perilaku Self-Care Penderita Hipertensi untuk Pencegahan Stroke di Kabupaten Banyumas”, di bawah asuhan promotor Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S(K) ini Arif Setyo berupaya mengkaji beberapa hal. Pertama, mengidentifikasi faktor – faktor yang menyebabkan hipertensi tidak terkontrol pada pasien stroke.

Kedua, mengekplorasi pengalaman pasien pasca stroke dengan riwayat hipertensi. Ketiga, mengidentifikasi pengaruh peer group education terhadap tekanan darah, pengetahuan, self-efficacy, dan perilaku self-care untuk pencegahan stroke pada kelompok hipertensi peer group education efektif menurunkan tekanan darah serta meningkatkan pengetahuan, self-efficacy, motivasi dan perilaku self-care penderita hipertensi.

“Penelitian dengan populasi pasien hipertensi primer di Kabupaten Banyumas dengan metode tiga tahap ini menghasilkan temuan bahwa Peer Group Education efektif menurunkan tekanan darah pada kelompok hipertensi. serta meningkatkan pengetahuan, self-efficacy, motivasi dan perilaku self-care untuk pencegahan stroke,” pungkas Doktor UGM ke- 5.265 ini yang juga berhasil meraih IPK 3,83 (Wiwin/IRO).