FK-KMK UGM. Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada berhasil mempublikasikan laporan kasus langka Macrodystrophia Lipomatosa (MDL) di International Journal of Surgery Case Reports, sebuah jurnal internasional bereputasi yang banyak dijadikan rujukan dalam dunia bedah dan ortopedi.
Publikasi ilmiah Dr. dr. Yuni Artha Prabowo P, Sp.O.T.Subsp.Onk.Ort.R(K), ini berjudul Clinical diagnosis and management strategies for Macrodystrophia Lipomatosa: Insights from a rare case report yang dipublikasikan pada International Journal of Surgery Case Reports Volume 134, September 2025. Kasus yang diangkat berasal dari seorang perempuan berusia 31 tahun yang mengalami pembesaran progresif pada jari kaki kedua sejak usia dua tahun. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan perubahan bentuk fisik, tetapi juga menyebabkan nyeri kronis dan gangguan fungsi berjalan yang signifikan selama bertahun-tahun.
Melalui pemeriksaan radiologi, ditemukan adanya tonjolan tulang (exostosis) disertai pembengkakan jaringan lunak. Hasil biopsi kemudian mengonfirmasi diagnosis MDL, sebuah kelainan pertumbuhan langka yang ditandai dengan proliferasi berlebihan jaringan lemak. Setelah melewati evaluasi menyeluruh, tim medis memutuskan melakukan tindakan second ray amputation atau amputasi pada jari kaki kedua sebagai solusi terbaik untuk mengurangi beban mekanis, menghilangkan nyeri, dan mengembalikan mobilitas pasien.
Hasil operasi memberikan dampak yang sangat positif. Pasien kini dapat beraktivitas dengan lebih leluasa tanpa rasa sakit yang sebelumnya mengganggu. Keberhasilan penanganan ini menjadi bukti penting bahwa kombinasi diagnosis dini, evaluasi komprehensif, serta intervensi medis yang tepat mampu meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit langka.
Publikasi ini berkontribusi global berbasis bukti ilmiah. Upaya ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang menekankan pentingnya menjamin kehidupan sehat dan kesejahteraan di segala usia, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penguatan pendidikan dan penelitian berkualitas di bidang kesehatan. Kasus ini menunjukkan bahwa tantangan medis yang kompleks dapat diatasi melalui riset mendalam, inovasi klinis, dan kolaborasi antarprofesi. (Kontributor: dr. Yuni Artha Wibowo).




