Dosen FK-KMK UGM Presentasikan Penelitian di ICOPH 2024 tentang Akses Asuransi Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas

FK-KMK UGM. Luthfi Azizatunnisa’, S.Ked., MPH, dosen dari Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam The 10th International Conference on Public Health (ICOPH) 2024. Konferensi ini diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 15-16 Agustus 2024, dengan dihadiri oleh para ahli kesehatan masyarakat dari berbagai negara.

Dalam forum internasional bergengsi tersebut, Luthfi mempresentasikan penelitian bertema “Health Insurance Access among People with Disabilities in Low and Middle-Income Countries, and Its Association with Healthcare Utilization, Financial Protection, and Health Status: A Systematic Review”. Penelitian ini secara mendalam mengeksplorasi akses asuransi kesehatan bagi penyandang disabilitas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta bagaimana akses tersebut berkorelasi dengan pemanfaatan layanan kesehatan, perlindungan finansial, dan status kesehatan masyarakat.

Makalah yang dipresentasikan merupakan bagian awal dari proyek PhD yang sedang dikerjakan oleh Luthfi sebagai mahasiswa di London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), dengan fokus khusus pada akses asuransi kesehatan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Penelitian ini sejalan dengan komitmen untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 5 Kesetaraan Gender.

Selain itu juga sejalan dengan SDG 10 Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan karena menggarisbawahi pentingnya memastikan akses yang adil terhadap layanan kesehatan bagi semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Luthfi juga menyoroti bahwa hasil penelitian ini masih menunjukkan adanya keterbatasan bukti terkait akses asuransi kesehatan bagi penyandang disabilitas di Indonesia, yang menandakan perlunya penelitian lanjutan. Temuan awal ini membuka peluang besar untuk eksplorasi lebih lanjut, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di negara-negara berkembang.

Dengan partisipasinya dalam ICOPH 2024, Luthfi berharap dapat memperluas jaringan akademik dan membuka peluang kolaborasi untuk penelitian di masa depan, yang akan mendukung peningkatan kualitas hidup bagi penyandang disabilitas di Indonesia dan secara global. (Penulis/Zilfani Fuadiyah Haq, Ari Prayogo Pribadi/Editor/Sitam).