Dosen FK-KMK Berhasil Teliti Urin sebagai Biomarker Non Invasif

FK-KMK UGM. Dosen Departemen Bedah Urologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. H.R. Danarto, SpB., SpU(K), menyandang gelar Doktor usai meneliti urin sebagai biomarker non invasif yang potensial pada kasus kanker prostat, Selasa (14/1) di gedung Auditorium.

Penelitian yang salah satunya juga bertujuan untuk mencari bioamarker non-invasif (urin) yang spesifik ini juga telah berhasil membawa dr. H. R. Danarto, Sp.B, Sp.U (K) meraih gelar doktoralnya, dengan predikat cumlaude.

Kanker prostat merupakan kanker kedua yang paling sering pada laki-laki dan merupakan penyebab kematian kelima diseluruh dunia. Berdasarkan GLOBOCAN 2018, diperkirakan 1.276.106 kasus kanker prostat baru dilaporkan pada 2018.

Prostate Specific Antigen (PSA) disebut juga gamma-seminoprotein atau kallikrein-3 (KLK3) adalah enzim yang disekresikan secara spesifik oleh sel-sel epitel prostat. Evaluasi kadar serum PSA merupakan standar untuk deteksi kanker prostat (PCa) sejak 1989. Namun disimpulkan kemudian bahwa PSA saja tidak memadai untuk menilai risiko PCa. Keterbatasan dan kurangnya spesifisitas pemeriksaan PSA untuk kanker prostat menimbulkan perbedaan pendapat tentang penggunaan PSA sebagai alat diagnostik untuk kanker prostat. Hal tersebut dipaparkan oleh dr. H. R. Danarto, Sp.B, Sp.U (K) dalam disertasinya dengan judul “Hubungan Ekspresi miR-21-5p dengan mRNA PDCD-4 dan Ekspresi miR-200c-3p dengan mRNA E-Cadherin pada Urin Penderita Kanker Prostat sebagai Biomarker”.

Hasil penelitian yang dipromotori oleh Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med.Sc., Ph.D., dan ko promotor Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K).Onk., dan Dr. Med. dr. Indwiani Astuti tentunya sangat menarik dan menjanjikan, dan tentu sangat potensial untuk dilanjutkan sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat Indonesia. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ekspresi dari miR-21-5p yang lebih tinggi dan ekspresi yang lebih rendah dari miR-200c-3p, mRNA PDCD-4 dan mRNA E-Cadherin pada urin penderita kanker prostat mampu menjadi alat biomarker non invasif yang potensial pada kasus kanker prostat. (Vania Elysia/Reporter)

“Perubahan sekecil apapun, ketika Anda praktekkan secara kontinyu, pasti akan memberi hasil yang nyata. Kenyamanan adalah musuh dari kesuksesan,” Dr. dr. H. R. Danarto, Sp.B.,Sp.U(K). (Vania/Reporter)