FK-KMK. Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) telah dilakukan oleh sivitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK UGM), baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. Mulai dari layanan kesehatan, penerapan teknologi tepat guna, pengembangan daerah binaan serta berbagai program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, sejak tiga tahun yang lalu, FK-KMK mulai mengembangkan kegiatan abdimas human_sociopreuner. Berbagai skema pendanaan kegiatan abdimas juga telah dikembangkan untuk mendukung kegiatan abdimas sivitas FK-KMK UGM.
Tak hanya dosen, mahasiswa pun aktif melakukan kegiatan abdimas melalui berbagai lembaga mahasiswa maupun melalui kegiatan KKN-PPM. Di tahun 2023 ini setidaknya terdapat 83 kelompok mahasiswa FK-KMK yang telah melakukan kegiatan abdimas melalui KKN PPM yang tersebar di 23 Provinsi di Indonesia dan mencakup 55 Kabupaten/kota. Untuk mendukung kegiatan abdimas melalui KKN-PPM tersebut, FK-KMK memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan bantuan dana abdimas. Hingga saat ini, tidak kurang dari Rp 378.900.000,- telah diluncurkan fakultas untuk membantu kegiatan abdimas KKN-PPM mahasiswa.
Sebagai bentuk tridarma perguruan tinggi dan juga sebagai bentuk tanggungjawab sosial sivitas kampus, maka kegiatan abdimas menjadi satu hal yang lekat pada sivitas kampus. Luaran dari kegiatan abdimas pun beragam, termasuk tulisan popular. Sayangnya, menulis popular masih belum menjadi kebiasaan bagi sivitas FK-KMK. Oleh karena, unit Pengabdian Masyarakat FK-KMK menyelenggarakan pelatihan menulis popular pada tanggal 28-29 Agustus 2023 di Gedung Tahir FK-KMK UGM.
“Melalui tulisan populer, kita dapat meningkatkan literasi kesehatan Masyarakat dengan audiens yang lebih luas,” tutur Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes, Koordinator Tim Abdimas FK-KMK yang sekaligus sebagai salah satu narasumber pada pelatihan tersebut. Selanjutnya, dr. Hanggoro Tri Rinonce, PhD, Sp.PA(K) menekankan pentingnya perencanaan dalam membuat tulisan popular, agar tujuan menulis dapat tercapai. “Kadang, menulis popular terasa lebih susah bagi kita. Kita memiliki banyak sekali istilah yang harus kita terjemahkan ke dalam Bahasa yang lebih mudah dipahami Masyarakat luas. Ini sangat penting”, imbuhnya.
Sementara itu, Winanti Praptiningsih, S.Ikom., MA telah memiliki banyak pengalaman menulis popular menjelaskan tentang strategi dan tips membuat tulisan popular. “Berbagai kegiatan pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen FK-KMK itu sangat menarik jika dijadikan tulisan popular. Jangkauannya pun akan semakin luas,” tegas Wiwin.
Selain menulis popular di media massa, media sosial juga menjadi salah satu wahana potensial untuk melakukan edukasi kepada Masyarakat. “Penggunaan media sosial perlu memperhatikan jenis media sosial yang kita pilih, dan mestinya yang kita share bukan hanya berupa dokumentasi kegiatan kita saja. Namun sangat penting untuk membuat konten yang mampu mengedukasi Masyarakat luas,” papar dr M Nurhadi Rahman, SpOG, salah satu dosen FK-KMK yang selama ini banyak bergerak untuk mengedukasi Masyarakat melalui sosmed.
Pelatihan menulis popular tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Pengabdian Masyarakat FK-KMK, Dr. dr. Sudadi, SpAn, KNA, KAR. Pelatihan dua hari tersebut diikuti oleh dosen-dosen FK-KMK dari berbagai departemen yang ada di fakultas tersebut. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, namun diakhir kegiatan peserta juga membuat tulisan popular terkait dengan tema abdimasnya masing-masing.
Kegiatan abdimas tersebut mendukung beberapa target SDGs, terutama SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan, dengan memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, upaya peningkatan literasi kesehatan melalui penulisan populer juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan informasi yang mudah dipahami kepada masyarakat luas. (Kontributor: Resha Ayu/Tim Abdimas FK-KMK. Editor: Fitri Umiatun)