FK-KMK UGM. Mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Ratnasari Dwi Cahyanti, MSi.Med., SpOG(K) berhasil mengembangkan strategi pencegahan Kematian Ibu, melalui instrumen audit E-MPATI (Elektronik-Implementasi Kajian Kematian Ibu).
Dwi Cahyanti dalam paparannya mengungkapkan bahwa pengembangan instrumen yang dinamakan E-MPATI ini menekankan pada proses analisis kajian sistematik dan bukan hanya mengidentifikasi penyebab kematian tersebut, dengan memfasilitasi informasi kronologis yang lengkap dan mudah dimengerti.
“Proses kajian sistematik disini mengintegrasikan scientific evidence dalam menilai keterlambatan dari faktor penyumbang kematian ibu yang dapat dicegah untuk menjadi dasar perumusan suatu evidence-based recommendation yang valid, reliabel, dan akseptabel,” ungkapnya saat menjalani sidang ujian terbuka program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM, Kamis (25/8) yang digelar secara daring.
Badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2012 memberikan catatan bahwa tingginya angka kematian ibu, dan masih terdapatnya misklasifikasi dalam menentukan penyebab kematian ibu telah berkontribusi pada hampir 50% kasus kematian yang tidak terlaporkan.
Oleh karena itu Dwi Cahyanti juga menuturkan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, selain informasi kejadian kematian ibu yang akurat, dalam proses kajiannya membutuhkan suatu standar praktik pelayanan (scientific evidence) untuk mengidentifikasi pola terjadinya suatu kematian ibu yang disebut sebagai perumusan evidence based-recommendation.
Setelah melakukan kajian sistematis terhadap permasalahan ini, Dwi Cahyanti mendapatkan bahwa belum ada instrumen yang melakukan integrasi panduan berbasis ilmiah dalam satu set instrumen kajian kematian ibu yang memfasilitasi inofrmasi kronologis dan aspek sosial kematian ibu secara komprehensif.
“Pengembangan instrumen yang dinamakan instrumen Elektronik-Implementasi Kajian Kematian Ibu menekankan proses analisis kajian sistematik dan bukan hanya mengidentifikasi penyebab kematian, dengan memfasilitasi informasi kronologis yang lengkap dan mudah dimengerti. Proses kajian sistematik disini mengintegrasikan scientific evidence dalam menilai keterlambatan dari faktor penyumbang kematian ibu yang dapat dicegah untuk menjadi dasar perumusan suatu evidence-based recommendation yang valid, reliabel, dan akseptabel,” terangnya.
Penelitian dengan promotor Prof. dr. Moch. Hakimi, SpOG(K)., PhD ini berhasil menghasilkan suatu instrumen kajian audit maternal yang valid, reliabel dan akseptabel berdasarkan hasil need assessment akan konsep evidence-based recommendation.
“Penelitian ini menghasilkan suatu Pengembangan instrumen E-MPATI sebagai suatu set of evidence dalam kajian audit maternal juga mendukung terbentuknya framework internalisasi prinsip audit maternal,” imbuh Dwi Cahyanti yang berhasil meraih gelar Doktor UGM ke-5.578 ini.
Di penghujung paparannya Dwi Cahyanti juga menekankan bahwa kajian ini memerlukan pengembangan penelitian implementasi. “Ini diperlukan untuk dapat mendukung praktik kajian yang dapat menghasilkan suatu evidence-based recommendation dengan mengintegrasikan panduan kajian mengenai standar pelayanan sesuai tipe rumah sakit dan batasan pelimpahan kewenangan tindakan obstetri, sebagai dasar kajian untuk menyusun intervensi sesuai permasalahan spesifik di suatu wilayah,” pungkasnya. (Wiwin/IRO).