FK-KMK UGM. Anak-anak yang telah terdiagnosis kanker dan menjalani serangkaian pengobatan seperti kemoterapi memerlukan upaya preventif tingkat sekunder yaitu melalui pemantauan dan identifikasi segera gejala yang ditimbulkan akibat kemoterapi. Demikian Ns. Dwi Novrianda, S.Kep., M.Kep., mahasiswa program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM mengawali paparannya saat menjalani ujian terbuka, Kamis (8/9).
“Identifikasi gejala yang timbul pada pasien akibat kemoterapi merupakan langkah awal untuk menentukan pengelolaanya baik medis maupun tindakan keperawatannya secara tepat. Selain itu, gejala akibat kemoterapi pada setiap anak bersifat individual dan unik sehingga diperlukan pemantauan gejala berdasarkan pada yang dirasakan oleh anak dan memberikan manajemen gejala berdasarkan gejala yang dirasakan tersebut,” ungkapnya.
Penanganan gejala ini menurut Dwi Novrianda dapat dilakukan oleh pasien anak dengan dukungan orang tua dan tenaga kesehatan sehingga dapat memandirikan dan memberdayakan pasien dengan kondisi kronis.
“Oleh karena itu, upaya pengelolaan gejala akibat kemoterapi baik fisik, emosional dan sosial pada anak yang efektif dengan melibatkan anak, keluarga, dan tenaga kesehatan profesional yang terlibat serta penggalian kebutuhan informasi teknologi kesehatan dan komunikasi perlu dipahami dan dieksplorasi,” tuturnya.
Aplikasi yang dikembangkan Dwi Novrianda ini dilakukan melalui studi kualitatif, yang kemudian akan diujikan efektivitas penggunaan mHealth pada kelompok eksperimen. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas, kepatuhan, manfaat, dan kemudahan penerapan intervensi aplikasi mHealth manajemen gejala akibat kemoterapi terhadap gejala dan kualitas hidup pada anak dengan LLA ini berhasil mengantarkannya meraih gelar Doktor UGM ke-5.580 dengan promotor: Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, SpA(K).
“Aplikasi mHealth CAC dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna, dan konten aplikasi divalidasi valid oleh pakar, serta dievaluasi oleh user berdasarkan fungsionalitas dan kemudahan penggunaan. Intervensi manajemen gejala akibat kemoterapi dengan aplikasi mHealth CAC memiliki pengaruh yang signifikan pada rata-rata skor gejala antar ketiga perubahan waktu, subskala nyeri, khawatir, kecemasan penatalaksanaan, penampilan fisik yang dirasakan,” pungkasnya. (Wiwin/IRO)