
FK UGM – Usai meneliti intensi perilaku seks pranikah pada remaja melalui eksplorasi dan uji kelayakan monitoring parental dan sekolah sebagai upaya pencegahan primer, Dr. Linda Suwarni, SKM., M.Kes meraih gelar Doktor Fakultas Kedokteran UGM ke-246 dan 3.025 se-UGM, Senin (18/7), di ruang rapat Senat gedung KPTU lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM.
Kurang lebih 25% populasi penduduk dunia adalah remaja berusia 10-24 tahun. Remaja dalam usia sekolah dan usia kerja tentu sangat berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan reproduksi seperti perilaku seks pranikah, NAPZA, dan HIV/AIDS. Kesehatan reproduksi remaja telah menjadi perhatian serius dunia sejak menjadi salah satu fokus kesepakatan Konferensi internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development/ICPD) di Kairo Mesir tahun 1994.
Melihat fenomena-fenomena perilaku seks pranikah remaja yang ada, perlu upaya untuk mencegah dan mengatasi perilaku seks pranikah di kalangan remaja. Salah satu upaya yang diperlukan adalah melalui intervensi berbasis keluarga dan sekolah.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. dr. Djauhar Ismail, Sp.A(K), MPH, Ph.D ini mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga mempunyai peran penting dalam proses perkembangan kognitif seorang anak, terutama tentang seks.
Dengan menggunakan mixed method, penelitian ini dibagi dalam 3 tahapan. Pada tahap penelitian pertama, Linda menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian pertama merupakan dasar untuk intervensi yang akan dilakukan pada kelompok perlakuan pada tahap ketiga.
Penelitian tahap pertama ini meliputi upaya untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasi aspek-aspek monitoring parental yang cocok sesuai kebutuhan remaja dan orang tua terkait pengetahuan parental, perilaku monitoring, hubungan orang tua dan remaja, kontrol psikologis dan komunikasi orang tua dan remaja.
Penelitian tahap kedua dan ketiga merupakan penelitian kuantitatif untuk menganalisis aspek monitoring parental yang mempunyai pengaruh paling besar dan menganalisis intervensi efektif sebagai prevensi primer pada perilaku seks pranikah remaja.
Linda mengungkapkan bahwa terdapat 2 faktor yang bisa mempercepat timbulnya perilaku berisiko selama masa remaja, yaitu faktor endogen (fator yang terdapat dalam diri individu meliputi faktor biologis, keturunan, psikologis, kognitif, serta nilai-nilai atau norma yang diyakini) dan eksogen (faktor dari luar individu atau lingkungan yang meliputi: lingkungan keluarga, tetangga dan sekolah serta teman sebaya).
Dalam poin hasil penelitiannya, Linda menunjukkan bahwa: pertama, aspek monitoring parental mempunyai pengaruh paling besar pada perilaku seksual remaja. Dalam hal ini pengetahuan parental dan hubungan orangtua-remaja menjadi catatan penting dalam upaya monitoring parental dan signifikan terhadap perilaku seks pranikah remaja. Intensi perilaku merupakan prediktor yang signifikan terhadap perilaku.
Hasil kedua menunjukkan bahwa intervensi yang efektif sebagai pencegahan primer terhadap intensi perilaku seks pranikah remaja. Intervensi parental training dan information, motivation behavioral skill (IMB) sekolah dipandang sebagai upaya pencegahan primer yang efektif terhadap intensi seks pranikah pada remaja, peningkatan pengetahuan parental, hubungan orangtua remaja, komunikasi, perilaku kontrol parental dan intensi untuk tidak melakukan seks pranikah pada remaja.
Pada dasarnya upaya untuk memetakan masalah dan melakukan upaya pencegahan primer pada masalah intensi perilaku seks pranikah remaja memerlukan upaya mendasar dan menyeluruh dari keluarga, sekolah, dan lingkungan. (Wiwin/IRO).
Sumber: Linda Suwarni, Naskah Ringkasan Disertasi: Monitoring Parental dan Sekolah Sebagai Prevensi Primer Terhadap Intensi Perilaku Seks Pranikah Remaja, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, 2016, Hal:1-31.