FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluluskan mahasiswa Program Studi Doktor sekaligus dosen Departemen Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala, dan Leher (THT-BKL) FK-KMK UGM, Dr. dr. Danu Yudistira, MM, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.Onk(K), M.H., dengan predikat Cumlaude. Dalam ujian terbuka di Auditorium FK-KMK UGM pada Rabu (17/9/2025), dr. Danu memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Ekspresi Protein Livin, P53, mRNA XIAP dan miRNA 198 sebagai Faktor Prognosis serta Faktor Prediktif Terapi Penderita Karsinoma Sel Skuamosa Sinonasal”.
Penelitian dr. Danu berlatar pada karsinoma sel skuamosa sinonasal sebagai keganasan kepala dan leher tertinggi kedua di Asia dengan tingkat ketahanan hidup lima tahun sekitar 54,5%. Gangguan apoptosis diyakini berperan dalam patogenesis kanker ini, yang dimediasi oleh protein penghambat apoptosis seperti livin dan XIAP, serta mutasi pada gen p53 dan ekspresi miRNA-198.
Melalui disertasinya, dr. Danu menilai peran ekspresi livin, p53, mRNA XIAP, dan miRNA198 sebagai faktor prognosis dan prediktif terapi pada karsinoma sel skuamosa sinonasal terhadap overall survival. Hasil penelitiannya menyimpulkan, ekspresi livin dan p53 berpotensi sebagai faktor prognostik pada overall survival pasein karsinoma sel skuamosa sinonasal.
Ke depannya, dr. Danu akan mempromosikan biomarker dan karsinoma sinonasal kepada masyarakat dengan tim onkologi THT. Pasalnya, ia menyebut, kejadian karsinoma sinonasal di sinus paranasal hanya 3,6% dari seluruh kejadian kanker kepala dan leher. Hal itu disebabkan karena keengganan pasien untuk melakukan kontrol saat memiliki keluhan hidung tersumbat, sakit kepala, dan mata kabur, yang dianggap sebagai keluhan sinusitis biasa.
“Terkadang, kita menemukan karsinoma sinonasal dari pemeriksaan penunjang yang ‘tidak disengaja, karena pasien merasakan hal seperti itu. Lalu, kita lakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan, didapatkan bahwa memang ada agresivitas dari tumor. Itu bisa dilakukan apabila pasiennya memiliki kepedulian yang tinggi,” kata dr. Danu.
Dosen Departemen THT-BKL itu berharap, disertasinya dapat memberikan masukan dan harapan yang baik terhadap pasien maupun para dokter. Harapannya, pasien bisa mendapatkan terapi yang tepat, minimal invasif, dan membuat kualitas hidup pasien tetap baik. “Kita sebagai dokter berharap supaya pasien juga bisa hidup layak ke depannya. Pasien bisa mendapatkan informasi yang valid, jelas, dan terang terhadap kasus yang dideritanya,” harap dr. Danu.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Danu turut mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Disertasinya mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur karena melibatkan MicroRNA (miRNA) dalam penelitian serta mendorong inovasi terkait penanganan penderita karsinoma sel skuamosa sinonasal. Selain itu, penelitian dr. Danu juga mengimplementasikan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan terkait perkembangan pendidikan untuk keberlanjutan, utamanya pendidikan kedokteran THT-KL, serta bermanfaat pada kesehatan global dan membuka kemitraan global untuk menangani karsinoma sel skuamosa sinonasal di masa mendatang. (Penulis: Citra/Humas).