Doktor Baru FK-KMK UGM Teliti Efek Pemberian Eksosom dari HUVEC terhadap Neovaskularisasi Mencit Model Iskemia Tungkai

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada meluluskan mahasiswa Program Studi Doktor, Dr. dr. Muhamad Taufik Ismail, Sp.JP(K), dengan predikat Sangat Memuaskan sebagai Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Dalam ujian terbuka di Auditorium FK-KMK UGM pada Rabu (26/02), dr. Taufik memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Efek Pemberian Eksosom dari Human Umbilical Vein Endothelial Cells (HUVEC) terhadap Peningkatan Neovaskularisasi pada Mencit Model Iskemia Tungkai”.

Penelitian berlatar belakang pada angka amputasi dan mortalitas pada chronic limb-threatening ischemia (CLTI) yang masih tinggi, meskipun sudah dilakukan revaskularisasi. Bahkan, beberapa diantaranya tidak mungkin dilakukan revaskularisasi. Oleh karena itu, dikembangkanlah terapi berbasis regenerative medicine dengan tujuan untuk meningkatkan neovaskularisasi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, eksosom yang berasal dari human CD34+ stem cell mampu memperbaiki perfusi jaringan iskemik melalui proses arteriogenesis dan angiogenesis serta aman pada model mencit hindlimb ischemia. Eksosom tersebut mengandung mikroRNA proangiogenik, seperti miR-126-3p. Namun, eksosom tersebut diambil dari adult hematopoietic CD34 stem cells, sehingga bersifat invasif, tidak praktis, dan faktor proliferasinya lebih rendah.

Sementara itu, human umbilical vein endothelial cells memiliki ekspresi gen angiogenesis yang lebih tinggi. Oleh karena itu, eksosom HUVEC dipikirkan memiliki komponen faktor angiogenesis yang lebih tinggi dibandingkan sumber lainnya, disamping lebih murah dan mudah didapatkan. Dari hal tersebut, penelitian berfokus pada mengetahui efek dan mekanisme eksosom HUVEC terhadap proses neovaskularisasi pada mencit model iskemia tungkai.

Acute ligation ini adalah suatu kondisi yang sangat sering digunakan sebagai model chronic limb-threatening ischemia pada hewan coba, karena konsep yang ingin kita ketahui adalah bagaimana konsep neovaskularisasi yang terjadi ketika hewan coba diberikan acute ligation, sehingga eksosom dan beberapa produk tubuh lainnya akan sangat bisa kita lihat ketika kondisi iskemik sudah terjadi,” jelas dr. Taufik.

Hasil penelitian menunjukkan, eksosom HUVEC dapat meningkatkan arteriogenesis, angiogenesis, dan mengurangi jaringan nekrotik pada model mencit iskemia tungkai dengan beberapa mekanisme yang mungkin, termasuk regulasi energi, jalur persinyalan PI3K/AKT, persinyalan TGF-β, sistem ubiquitinproteasome, persinyalan melalui reseptor tirosin kinase, jalur persinyalan HIF-1, dan persinyalan VEGF.

Di sisi lain, dr. Taufik mengatakan, penelitiannya tersebut masih berupa analisis komputasional, sehingga langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memvalidasi. “Ketika prediksi dari analisis in Silico ini menggunakan Metascape, kita perlu memvalidasi apakah benar protein ataupun gen yang terlibat dalam pembentukan neovaskularisasi, karena sekarang terapi genetik yang spesifik juga menghasilkan efek yang baik,” tutup dr. Taufik.

Ujian terbuka Program Studi Doktor pada penelitian dr. Taufik tersebut menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. (Penulis: Citra/Humas).