Doktor Baru FK-KMK Adaptasikan Model Skrining Prediabetes dan TB-Disglikemia pada Layanan Primer

 

 

FK-KMK UGM. Prediabetes dan Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Kasus ini berdampak besar terhadap angka morbiditas dan mortalitas terkait. Maka, skrining prediabetes tidak dapat diabaikan karena kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 apabila tidak dideteksi lebih dini. Sehingga prediabetes maupun diabetes memiliki peningkatan risiko infeksi TB karena gangguan imunologis yang terkait dengan kondisi hiperglikemia.

Dr. dr. Denny Anggoro Prakoso, M.Sc., FISPH., FISCM., menilik isu ini pada disertasi yang berjudul Implementasi Skrining Tuberkulosis Pada Pasien Disglikemia (Prediabetes dan Diabetes Melitus Tipe 2) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui studi ini, Denny berhasil meraih gelar doktornya, setelah mempertahankan disertasi tersebut pada Ujian Terbuka Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) yang dipimpin oleh dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D., pada Senin (30/9) di Auditorium Tahir Foundation FK-KMK UGM.

Disertasi tersebut tidak lepas dari bimbingan para promotor, yakni Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH., dengan Ko-promotor Dr. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes., Sp.KKLP Sub. COPC., dan penguji internal Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., M.PH., Ph.D (FK-KMK UGM), Prof. dr. Bachti Alisjahbana, Sp.PD-KPTI, PhD (FK Universitas Padjajaran) serta tim penguji sekaligus penilai yakni Prof. dr. Ari Natalia Probandari, M.PH., Ph.D dan dr. Sumardi, Sp.PD-KP, FINASIM.

“Sebenarnya, ada satu lagi penguji dan penilai yang membanggakan promovendus ini, yang terhormat Almarhumah dr. Cornelia Wahyu Danawati, Ph.D, Sp.PD-KEMD, sering sekali memuji penelitian Denny karena sangat komprehensif,” sambut Prof Yodi.

Prof Yodi menuturkan bahwa penelitian ini cukup kompleks karena banyak masalah yang disatukan dengan fokus studi tuberkulosis.

“Tidak hanya sangat relevan, namun normatif dan berbobot,” tambah Prof Yodi.

Hal senada disampaikan Prof Bachti bahwa penelitian ini adalah pekerjaan yang cukup panjang dan lengkap sehingga menghasilkan temuan yang komprehensif secara sumber daya manusia, kualitas, dan fasilitas yang diteliti.

Pasalnya, studi Denny menemukan model skrining prediabetes dan skrining TB-Disglikemia potensial yang dapat diterima dan diterapkan pada setting layanan primer dengan konteks yang serupa dengan klinik layanan primer swasta yang diuji coba.

“Dibutuhkan kesiapan dalam peralatan diagnosis, tenaga kesehatan yang terlatih, prosedur operasional standar, edukasi dan konseling pada pasien dan masyarakat, kebijakan internal dan eksternal yang mendukung, pelayanan berkelanjutan agar implementasi dapat berjalan optimal,” tegas Denny.

Gelar doktor baru ini menjadi komitmen FK-KMK UGM terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3), Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (SDG 9), Berkurangnya Kesenjangan (SDG 10), serta Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 12). (Isroq Adi Subakti/Reporter)