FK-KMK UGM. Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FK-KMK UGM menyelenggarakan Seminar Rabuan dengan topik “Stay Ahead of the Curve: The Essential Role of Continuing Public Health Education” pada Rabu (04/12) di Auditorium Lantai 1, Gedung Pascasarjana Tahir Utara, FK-KMK UGM.
Diskusi Rabuan ini mengundang tiga narasumber. Ketiga narasumbernya adalah Dr. I Made Kerta Duana, SKM., MPH (Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana), dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., PhD, dan Dr. Daniel, MSc (Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, FK-KMK UGM).
Pada sesi pertama, Dr. I Made Kerta Duana memberikan pemaparan materi bertema “Tackling Public Health Challenges: Why CPHE is Essentials”. Beliau menyampaikan bagaimana tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi pada masa sekarang dan dikaitkan dengan penguatan profesi dalam praktik kerjanya.
Dr. I Made Kerta Duana menceritakan bagaimana permasalahan kesehatan yang dihadapi beliau di Bali dikaitkan dengan kompetensi pendidikan maupun profesi dan yang lainnya. Beberapa permasalahan terkait pengendalian rabies, pencegahan stunting, pengendalian rokoko, resistensi antibiotik, pengendalian TB & HIV, serta pengendalian Covid 19. Beliau menekankan bahwa program pengembangan keprofesian berkelanjutan bersifat terus menerus yang dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap professional.
Diskusi berlanjut pada sesi kedua, Dr. Daniel, MSc memaparkan materi dengan topik “Self-directed Learning in Public Health: Maximizing Potential of Digital Learning Platforms.” Beliau bercerita bahwa pembelajaran mandiri merupakan hal yang harus kita lakukan agar mendapatkan banyak ilmu dari berbagai platform, kemudian menerapkan konsep tersebut yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
“Pembelajaran mandiri ini banyak tantangannya. Namun saya hanya menyampaikan empat poin, yakni kurangnya pendampingan, interaksi terbatas, kesulitan manajemen waktu, rendahnya komitmen,” ujar Dr. Daniel.
Pada proses pembelajaran mandiri, ada beberapa hal yang harus dimaksimalkan agar pembelajaran mandiri lebih baik. Adapun yang harus dimaksimalkan antara lain menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas, membuat komitmen/target waktu, dan membuat kelompok belajar.
Materi ketiga disampaikan oleh dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., PhD. Beliau lebih fokus memaparkan agar para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan diri. Adapun kompetensi yang perlu dikembangkan antara lain pada pelayanan kesehatan, pendidikan, pelestarian lingkungan, sanitasi lingkungan, hingga penguatan sektor hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam. dr. Fatwa juga menginformasikan mekanisme pembelajaran yang ada di FK-KMK UGM.
Diskusi Rabuan ini merupakan agenda rutin dengan berbagai tema yang relevan, sehingga sejalan dengan SDGs, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas/Sitam).