Diskusi Mutu Pelayanan Kesehatan On-line Implementasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Kewaspadaan Standar

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bekerjasama dengan Indonesian Healthcare Quality Network menyelenggarakan pertemuan ke-3 Forum Diskusi Mutu Pelayanan Kesehatan On-line seri Clinical Management. Forum diskusi ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan Live streaming Youtube pada Rabu (05/08) pukul 13.00 – 14.35 WIB.

Pertemuan ketiga ini menghadirkan narasumber Sri Purwaningsih, S.Kep., Ns., M.Sc., IPCN Komite PPI RSUP dr. Sardjito Yogyakarta dan pembahas Costy Panjaitan, CVRN., SKM., MARS., Ph.D., Anggota Kompartemen Manajemen Mutu PERSI, yang mendiskusikan topik Implementasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Kewaspadaan Standar pada Masa Pandemi Covid-19.

Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga mutu dan keselamatan pasien di tengah keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Indonesia, salah satunya dengan penerapan kewaspadaan standar karena secara signifikan dapat menurunkan risiko yang tidak perlu dalam pelayanan kesehatan, menurunkan risiko penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Oleh karenanya, dibutuhkan kebijakan dan dukungan pimpinan untuk mengelola pelaksaan PPI di lapangan, baik dalam hal pengadaan sarana, pelatihan untuk petugas kesehatan, dan penyuluhan untuk pasien serta pengunjung.

Pada kesempatan ini Sri Purwaningsih memaparkan proses infeksi dan strategi-strategi PPI. Beliau juga menekankan bahwa implementasi PPI menjadi sangat penting. Komite PPI, Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), dan Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN) menjadi backbone yang sangat besar perannya dalam memutus mata rantai penularan infeksi.

“Pencegahan pengendalian infeksi baik secara umum maupun dalam masa Covid-19, yaitu bagaimana mengubah perilaku setiap individu. PPI adalah perubahan perilaku individu”, tambah Costy Panjaitan. Menurutnya, lima kelompok besar yang termasuk program PPI diantaranya kewaspadaan isolasi, surveilans, pendidikan dan pelatihan, pencegahan infeksi, dan penggunaan antimikroba rasional. Dalam konteks Covid-19 yang lebih ditekankan yaitu kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi.

Forum diskusi yang dimoderatori oleh Andriani Yulianti, MPH., peneliti PKMK FK-KMK UGM., ini dihadiri pimpinan, manajer dan staf di sarana pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun pelayanan kesehatan primer serta pemerhati mutu layanan kesehatan di Indonesia. (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru