Departemen Mikrobiologi adalah departemen yang memiliki tugas untuk mengembangkan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta pelayanan dalam bidang mikrobiologi. Departemen Mikrobiologi mengampu pembelajaran dalam bidang mikrobiologi dan penyakit infeksi pada berbagai program studi di UGM. Departemen Mikrobiologi mendukung berbagai penelitian yang berhubungan dengan disiplin ilmu mikrobiologi dan penyakit infeksi. Departemen mikrobiologi juga berpartisipasi dalam pelayanan mikrobiologi klinik di berbagai rumah sakit.

Sejarah Departemen

Perkembangan Departemen Mikrobiologi tidak lepas dari sejarah pembentukan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Pada tanggal 4 Maret 1946 di Surakarta dibuka Departemen Klinik Perguruan Tinggi Kedokteran (PTK). Kemudian pada tanggal 5 Maret 1946 dibuka pula Departemen Pra Klinik PTK di Klaten. Untuk selanjutnya, tanggal 5 Maret 1946 inilah yang menjadi dasar bagi peringatan hari lahir Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Yogyakarta.

Dekan pertama FK UGM adalah Prof. Dr. Sardjito, dibantu oleh dr. Soetarman, Drs. Radiopoetro, dr. Soenoesmo. Para dosen antara lain Drs. Sardjono, Prof. Ir. H. Johanes, Prof. Abdulrahman Saleh, dr. Moh. Saleh, dan sebagainya. Soeprono, Soewasono, Parmono Ahmad, Nasir Alwi (pernah menjadi Rektor UGM), Soedibyo Prodjopoerwoko, Roekmini, kemudian Ismangoen, Soepardjo dan Poestika merupakan mahasiswa-mahasiswa angkatan pertama. Kuliah dan praktikum dilakukan di RS. Tegalyoso, Klaten (sekarang RS dr. Soeradji Tirtonegoro).

Pada tanggal 1 November 1945 diresmikan Perguruan Tinggi Kedokteran RI di Yogyakarta yang merupakan pindahan dari PTK Klaten dan Surakarta bertempat di Mangkubumen, Komplek Ngasem Yogyakarta atas perkenan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Peresmian tersebut dihadiri oleh Presiden RI, DR. Ir. Soekarno. Perguruan Tinggi Kedokteran RI tersebut meliputi PT Kedokteran, PT Kedokteran Gigi, PT Farmasi, dan RS Pugeran, RS Mangkuwilayan, RS Mangkuyudan.

Saat itu di Yogyakarta sudah terdapat Sekolah Teknik Tinggi (STT) dan Sekolah Hukum milik Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada. Kemudian Pemerintah RI mengeluarkan PP No. 37 tentang berdirinya Universiteit Negeri Gadjah Mada (UNGM) yang ditandatangani oleh Mr. Assaat sebagai Acting-Presiden RI. UNGM terdiri dari gabungan PTK, STT dan Sekolah Hukum yang kemudian menjadi Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Teknik, dan Fakulteit Hukum.

Pada tahun 1954, istilah Fakulteit diubah menjadi Fakultas dan Universiteit menjadi Universitas, Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada dibubarkan, dan nama UNGM diubah menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tanggal 19 Desember 1955, Fakultas Farmasi memisahkan diri dari Fakultas Kedokteran dan berdiri sendiri. Dan selanjutnya pada tanggal 29 Desember 1960 Fakultas Kedokteran Gigi memisahkan diri dari Fakultas Kedokteran. Dalam perkembangannya, Fakultas Kedokteran sendiri terus tumbuh melahirkan program studi-program studi baru. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya program pendidikan Ners dan D4 Perawat Pendidik mulai tahun ajaran baru 1999/2000 dan Program Studi S1 Gizi Kesehatan mulai tahun ajaran 2003/2004. Sehingga saat ini FK UGM mempunyai 3 (tiga) program studi S1, yaitu Program Studi Pendidikan Dokter, Program Studi Ilmu Keperawatan, dan Program Studi Gizi Kesehatan. Program Pascasarjana (Doktor) sebenarnya sudah diselenggarakan sejak berdirinya UGM pada tahun 1949. Hal ini ditandai dengan dihasilkannya Doktor pertama UGM pada tahun 1950.

Gambar 1. Kampus di komplek Kraton Yogyakarta

Departemen Mikrobiologi Fakultas kedokteran UGM semula bernama Seksi Bakteriologi, bertempat di Mangkubumen Yogyakarta, dipimpin oleh dr. Azil Widjajakoesoema dari tahun 1949 sampai 1950. Pada tahun 1950 – 1956, Seksi Bakteriologi berganti nama menjadi Seksi Bakteriologi, Serologi, Hygiene, dan Imunologi di bawah pimpinan Prof. Dr. Sardjito dibantu dr. Sapardi Brodjohoedojo. Tahun 1956 – 1961 berganti nama menjadi Departemen Mikrobiologi, di bawah pimpinan dr. Sapardi Brodjohoedojo dan dibantu dr. Sunartono Partotenoyo.

Gambar 2. Prof. dr. Sardjito (paling kiri) bersama dengan tokoh –tokoh yang lain.

 

Gambar 3. Bangunan Seksi Bakteriologi, Serologi, Hygiene, dan Imunologi di komplek Mangkubumen

 

Gambar 4. Bangunan Seksi Bakteriologi, Serologi, Hygiene, dan Imunologi di komplek Mangkubumen dari sisi yang lain

 

Pada saat itu, Seksi Bangunan Seksi Bakteriologi, Serologi, Hygiene, dan Imunologi melaksanakan kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan juga pelayanan pemeriksaan mikrobiologi untuk penegakan diagnosis penyakit infeksi.

Gambar 5. Pengambilan specimen pemeriksaan mikrobiologi dari pasien

Gambar 6. Laboran sedang melakukan pemeriksaan mikroskopis spesimen

 

Proses pembelajaran mikrobiologi ditunjang oleh sarana pendidikan yang terdiri dari perpustakaan, ruang kuliah, dan ruang praktikum.

 

Gambar 7. Perpusatakaan tempat mahasiswa belajar mikrobiologi

Gambar 8. Mahasiswa mendapatkan penjelasan sebelum melakukan praktikum mikrobiologi

Gambar 9. Mahasiswa sedang melakukan pembuatan media pertumbuhan bakteri pada praktikum mikrobiologi

Gambar 10. Mahasiswa sedang melaksanakan praktikum pemeriksaan mikroskopik di laboratorium mikrobiologi

 

Bagian Mikrobiologi kemudian berpindah lokasi di Sekip, komplek Fakultas Kedokteran pada tahun 1983, yang dipertahankan hingga saat ini. Gedung Mikrobiologi yang ditempati saat ini didesain oleh dr. Ristanto, SpMK dan dr. M. Mustafa, SU, SpMK. Semenjak kepindahan ke Sekip Bagian Mikrobiologi meneruskan kegiatan dalam rangka melayani proses belajar-mengajar, penelitian, dan juga pelayanan pemeriksaan mikrobiologi. Pada saatitu Bagian Mikrobiologi turut serta melayani pasien dari RSUP Dr. Sardjito.

Bagian Mikrobiologi aktif di dalam menggagas dan menggerakkan organisasi profesi ahli mikrobiologi klinik di Indonesia. Antara lain dengan menyelenggarakan pertemuan regional yang melibatkan ahli mikrobiologi klinik dari universtas lain seperti Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga. Pertemuan-pertemuan regional inilah yang kemudian pada akhirnya melahirkan organisasi profesinasional yang diberi nama Ikatan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (IAMKI), yang pada perjalanannya diubah menjadi Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (PAMKI) yang ada  hingga saat ini.

Gambar 11. Pertemuan ilmiah regional XII IAMKI yang diselenggarakan oleh Bagian Mikrobiologi pada tahun 1988

 

Asisten mahasiswa dilibatkan dalam proses pembelajaran. Para asisten mahasiswa ini ditugaskan untuk membantu memberikan penjelasan pada mahasiswa peserta praktikum. Banyak diantara asisten mahasiswa ini yang selanjutnya berkarier sebagai dosen di Bagian Mikrobiologi.

Gambar 12. dr. Praseno, SpMK (keduadarikanan) didampingi para asisten mahasiswa (antara lain Dr. Hera Nirwati (7 darikanan) hadir dalams atu acara Syawalan di Bagian Mikrobiologi pada tahun 1994.

 

Pada tahun 2003 Bagian Mikrobiologi mendapatkan tambahan ruangan yang digunakan untuk praktikum mahasiswa S1 di Gedung Radioputro lantai 4. Dengan adanya ruangan baru ini maka mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan lebih baik.

Selain itu, terjadi perkembangan yang signifikan di dalam sarana dan prasarana untuk pembelajaran dan penelitian. Pada tahun 2002 Bagian Mikrobiologi terlibat di dalam projek CHILD/ASIA LINK yang memungkinkan untuk didapatkannya beberapa alat, seperti incubator, Centrifuge, Freezer dll. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan skrining untuk mengisolasi Enteropathogeneic E. coli (EPEC) dan Enterotoxigenic E. coli( ETEC).

Pada tahun 2005 Bagian Mikrobiologi dipercaya untuk mengelolala boratorium dengan kualifikasi Biosaftey Level 2 plus (BSL2-enhanced) untuk penelitian dan pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bantuan dari USAID dan KNCV. Pengembangan laboratorium tuberculosis ini diinisiasi dan didesain oleh Dr. Dra. Ning Rintiswati MKes. Dengan adanya laboratorium ini maka Bagian Mikrobiologi dapat melakukan penelitian dan pemeriksaan M. tuberculosis sesuai dengan standar keamanan yang diperlukan. Sejalan dengan peningkatan kualitas laboratorium ini maka kerjasama penelitian juga semakin banyak dan berkualitas. Demikian pula keterlibatan Bagian Mikrobiologi di dalam program pemberantasan tuberculosis nasional semakin signifikan.

Perkembangan selanjutnya, Laboratorium tuberculosis mendapatkan sertifikasi untuk kultur dan uji kepekaan terhadap obat anti tuberculosis lini pertama pada tahun 2015, setelah melalui proses yang panjang sejak tahun 2005. Pelayanan GenXpert, yaitu pemeriksaan M. tuberculosis secara molekuler untuk deteksi dan uji adanya Multidrug Resistan TB (MDR-TB) dilakukan mulai tahun 2014.

Bagian Mikrobiologi FK UGM mempunyai penelitian unggulan di bidang rotavirus. Penelitian ini diinisiasi oleh dr. Abu Tholib Aman, MSc., PhD, SpMK(K) dan Dr. dr. Hera Nirwati, M kes. Penelitian rotavirus pertama dilakukan pada tahun 2006 dengan melakukan surveilans infeksi rotavirus di 6 kota – Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali, Mataram dan Palembang yang didanai oleh PATH dan Biofarma. Bagian Mikrobiologi FK UGM juga dipercaya oleh WHO untuk melakukan surveilans rotavirus di Indonesia sejak tahun 2009 hingga sekarang karena telah memenuhi standar kualitas deteksi rotavirus dengan Enzyme immunoassay dan genotyping dengan PCR yang diterapkan oleh WHO. Sejaktahun 2013, Departemen Mikrobiologi terlibat dalam uji klinik vaksin rotavirus RV3 bekerjasama dengan Murdoch Children Research Institute (MCRI) Melbourne, Australia  dan PT Biofarma, Bandung. Dengan adanya berbagai kerjasama tersebut,  Bagian Mikrobiologi mendapatkan berbagai prasarana seperti mesin PCR, ELISA reader, ELISA washer, Centrifuge, Deep freezer dan lain-lain yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian lainnya.

Penelitian-penelitian klinis di Bagian Mikrobiologi telah dimulai sejak berdirinya bagian ini hingga sekarang, seperti penelitian MORVITA (1989-1993); penelitian rotavirus (2006), dan penelitian INA-RESPOND (2013). Disamping itu, penelitian –penelitian dasar juga dilakukan di bagian mikrobiologi yang meliputi tiga divisi: bakteriologi, mikologi dan virologi. Kerjasama penelitian masih terjalin dengan institusi dalam maupun luar negeri, seperti LIPI, University of Groningen (Belanda), University of Poitiers (Perancis), ACTA/Vrije Universiteit Amsterdam (Belanda) dan Kobe University (Jepang).

Pada tahun 2009, Bagian Mikrobiologi mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah kongresnasional perhimpunan dokter spesialis mikrobiologi klinik (PAMKI) yang dihadiri dokter spesialis mikrobiologi klinik, pengajar mikrobiologi klinik di universitas, dokter spesialis dalam bidang lain, serta profesi lain yang memiliki minat pada penyakit infeksi dari seluruh Indonesia.

Bagian Mikrobiologi mulai tahun 2010 membuka program studi pendidikan dokter spisialis mikrobiologi. Untuk menunjang pendidikan spesialis ini digunakan RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit pendidikan utama. Pada tahun 2012 ditambahkan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagai rumah sakit pendidikan, dan mulai tahun 2016, RSA UGM serta RSUD Yogyakarta dijadikan pula rumah sakit pendidikan PPDS Mikrobiologi Klinik.

Pada era pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Laboratorium Mikrobiologi merupakan salah satu dari laboratorium yang ditugaskan pemerintah untuk melakukan diagnosis COVID-19 dengan metode realtime Reverse Transcriptase-PCR (realtime RT-PCR). Operasional lab Covid ini didukung sepenuhnya oleh UGM dan beberapa kementrian terkait, seperti Kemenkes (Litbangkes), Kemendikbud, Kemen Marvest dan BIN. Semenjak itu fasilitas laboratorium menjadi lebih maju oleh karena dilengkapi dengan peralatan mutakhir, seperti real time PCR, Robotic RNA extractor, Nano drop, dll.

Gambar 13. Gedung Bagian Mikrobiologi FK UGM di Jl. Farmako, Sekip.

 

Mulai tahun 2016, Bagian Mikrobiologi FK UGM diubah namanya menjadi Departemen Mikrobiologi FK UGM. Tidak terdapat perubahan besar akibat penyesuaian dengan SOTK Universitas ini, selain nama Bagian diubah menjadi Departemen

Keunggulan Departemen

  • Didukung oleh dosen yang mumpuni dalam bidang mikrobiologi yang meliputi sub bidang virologi, bakteriologi, mikologi, dan imunologi infeksi.
  • Memiliki fasilitas yang memadai untuk penelitian dalam bidang mikrobiologi, termasuk laboratorium BSL 2 plus yang dapat dipergunakan untuk penelitian dan pelayanan
  • Memiliki Kerjasama yang cukup luas dengan institusinasional maupun internasional

Struktur Departemen

Ketua Departemen : Prof. dr. Titik Nuryastuti, M. Si, PhD, Sp. MK(K)

Nama-nama Dosen per divisi dan Kepakaran Masing-masing

Prof. dr. Tri Wibawa, PhD, Sp. MK(K)
dr. Titik Nuryastuti, M. Si, PhD, Sp. MK(K)
dr. Abu Tholib Aman, M.Sc, PhD, Sp. MK(K)
Dr. dr. Hera Nirwati, Sp. MK
dr. Nurrokhman, M.Si
dr. R. Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech, Sp. MK
dr. Muhamad Syaifudin Hakim, M.Sc, Ph.D
dr. Marselinus Edwin Widyanto Daniwijaya, PhD
dr. Domas Fitria Widyasari
dr. Luthvia Annisa
dr. Nenes Prastiwi
dr. Farida Nur Oktoviani

Kontak Departemen

Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM
Jl. Farmako Sekip Utara No. 1, Catur Tunggal, Depok Sleman, Yogyakarta

Nomor Telpon : 0274-580297; 08112511293
Email : Bm.fk@ugm.ac.id