Daun Kembang Mentega untuk Keloid

WebDosen Fakultas Kedokteran UGM menemukan senyawa 5α-oleandrin, hasil isolasi dari daun kembang mentega mampu menghambat keloid. Dr. dr. Ishandono Dahlan, M.Sc., Sp.B., Sp.BP-RE(K) menyampaikan temuannya dalam promosi doktor prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK UGM. Disertasi berjudul “Pengembangan 5α-oleandrin Isolasi dari Daun Kembang Mentega Antikeloid Kajian in vitro pada Sel Fibroblas Keloid”. Senyawa 5α-oleandrin dapat menghambat proliferasi, migrasi, timbunan kolagen dan sintesis TGF-β1 pada fibroblas keloid.

Keloid merupakan tumor jinak fibroproliferatif dermis yang hanya terdapat pada manusia, ditandai dengan pertumbuhan jaringan parut yang melebihi batas luka aslinya. Keloid terjadi akibat ketidakseimbangan antara sintesis dan degradasi matriks ekstraseluler (MES) pada saat penyembuhan luka. Fibroblas adalah sel yang berperan dominan dalam pathogenesis keloid. Aktivitas migrasi dari fibroblast keloid berperan penting terhadap pembentukan parut yang berlebihan pada keloid, dan epidermal growth factor receptors (EGFRs) diketahui berperan serta dalam mengatur aktivitas migrasi fibroblas keloid tersebut.

Secara umum karakteristik fibroblast keloid mirip dengan sel kanker. Berbagai usaha penatalaksanaan kasus keloid sudah dilakukan namun hasilnya belum memuaskan. 5α-oleandrin merupakan senyawa terpenoid diisolasi dari daun Nerium indicum, aktif meningkatkan apoptosis pada sel HeLa dan sitotoksik terhadap sel kanker payudara (MCF-&). Pengembangan senyawa 5α-oleandrin untuk alternatif terapi keloid perlu dilakukan.

“Beberapa obat antikanker telah terbukti dapat digunakan untuk terapi keloid,” ujar dr. Ishandono, doktor ke-2807 se-UGM. Beberapa tanaman yang berpotensi sebagai antikanker, diteliti juga mengenai efeknya terhadap pertumbuhan keloid. Di Indonesia banyak sekali tanaman yang berpotensi sebagai antikanker. “Kembang mentega juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker,” ujar dr. Ishandono. Ekstrak N.oleander (Anvirzel) terbukti dapat menginduksi kematian sel kanker manusia dan menghambat fibroblas growth factor-2 (FGF-2) pada prostate cancer cell lines (PC-3) dan DU145. (Dian/IRO)