Dampak Rokok Bagi Kesehatan Lingkungan

FK-KMK UGM. Rokok merupakan benda beracun yang dapat memberikan efek santai atau tenang. Racun yang ada pada rokok bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif maupun pasif namun juga bagi lingkungan hidup.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D selaku dosen Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dalam Siaran Bincang-bincang santai RAISA.

“Organisasi kesehatan dunia atau WHO telah mengungkapkan informasi baru tentang sejauh mana tembakau merusak lingkungan dan kesehatan manusia, menyerukan langkah-langkah untuk membuat industri lebih bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkannya,” ungkapnya, Senin (30/05).

Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2022 mengambil tema Tobacco: Threat to Our Environment yang artinya tembakau saat ini tidak hanya membahayakan bagi manusia saja namun juga bagi lingkungan sekitar, mulai dari air, kualitas udara bahkan hewan.

Menurut dr. Bagas, asap rokok yang baru mati dari asbak saja telah mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Rumus sederhananya yaitu, semakin pendek rokok yang dihembus ke udara maka semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.

Asap, debu dan puntung rokok juga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Asap rokok yang dihembuskan perokok pasif bisa bertahan selama dua sampai tiga jam dalam ruangan. Meski kelihatannya asap telah hilang namun pada kenyataan asap rokok tersebut tetap ada bahkan bisa menempel pada benda-benda.

“Rokok telah menjadi hal yang sering dipandang sepele oleh masyarakat. Tingkat kesadaran yang rendah dapat merugikan siapapun termasuk alam. Bila memang tidak bisa berhenti merokok maka janganlah meninggalkan sampah rokok sembarangan, apalagi pada lingkungan yang perlu dijaga ekosistemnya,”, ujar dr. Bagas.

Beliau berpesan bahwa pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini, sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat menumbuhkan dan menggerakkan kesadaran bersama untuk meminimalisir dampak buruk rokok bagi diri dan lingkungan. Melalui hal-hal kecil yang dilakukan semua orang tentu akan membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Bincang-bincang pagi itu dimoderatori oleh drh. Kharisma Dewi mahasiswa minat International Health, Prodi Magister IKM Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. (Yuga Putri/Reporter)