Corona Bisa Dicegah

FK-KMK UGM. Universitas Gadjah Mada sangat mengapresiasi kinerja pemerintah dalam melakukan upaya deteksi dini dan pengendalian ancaman pandemik Covid-19 (Corona) di Indonesia.  Terdeteksinya 2 kasus Covid-19 pertama di Indonesia, menunjukkan kemampuan deteksi kasus dan kesiapsiagaan rumah sakit yang baik.

UGM melalui rilisnya menghimbau masyarakat agar tetap tenang dalam menyikapi Covid-19. “Covid-19 bisa dicegah, dan fatalitas jauh lebih rendah dibandingkan penyakit yang disebabkan oleh Corona virus lain seperti SARS dan MERS-CoV”, tegas Ketua Pusat Studi Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH., PhD, Selasa (3/3) saat menggelar jumpa pers di ruang sidang pimpinan UGM.

Dokter yang juga menjabat sebagai Sekretaris Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM ini juga menambahkan bahwa individu sehat tidak perlu memakai masker untuk mencegah penularan. Pertama, COVID-19 tidak menular langsung melalui udara. Kedua, COVID-19 menular melalui percikan cairan hidung dan ludah ketika mereka batuk dan bersin. “Percikan itu mampu menularkan virus dalam jarak 1-2 meter”, imbuhnya.

Ketiga, Percikan tersebut bisa juga menempel di permukaan beda seperti meja, pegangan pintu dan benda lain. Seseorang bisa tertular apabila menyentuh benda tersebut kemudian mengusap ke wajah yakni mulut, hidung, dan mata. “Jadi, masker hanya diperlukan untuk mencegah tersebarnya percikan dari individu yang sakit”, tegasnya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia, Prof.Dr.Ir. Bambang Agus Kironoto menegaskan kegiatan UGM yang melibatkan pihak luar negeri perlu ada perlakuan khusus saat di Indonesia.

“Khususnya untuk yang berasal dari wilayah terdampak Corona. Kami memerlukan waktu jeda 14 hari untuk memantau kondisinya.  Selama masa karantina  itu kami menyediakan rumah khusus untuk menampung yang baru datang dan pulang dari wilayah terdampak. Kami sudah membentuk satgas khusus untuk hal ini,” paparnya.

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus SARS CoV-2 dengan gejala umum gangguan saluran pernafasan akut (baik ringan maupun berat) yang meliputi demam, batuk, sesak nafas, kelelahan, pilek, nyeri tenggorokan atau diare. Belum lama ini, pemerintah menetapkan 2 pasien terdampak COVID-19 di Jakarta.

Untuk mencegah kepanikan yang tidak sehat dan melindungi sivitas akademika serta masyarakat dari paparan virus ini, UGM juga menghimbau masyarakat untuk: pertama, melakukan perilaku hidup sehat dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol. Kedua, mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketiga, meminimalisir kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan. Keempat, mengakses sumber informasi yang terpercaya. (Wiwin/IRO; Foto: Dian)

Informasi lebih lanjut mengenai Corona Virus, bisa dicek dalam akun resmi berikut ini:

  1. http://infeksiemerging.kemnkes.go.id/category/situasi-infeksi-emerging/info-conoa-virus
  2. who.int>docs>situation-reports

Berita Terbaru