Cochrane Indonesia Diresmikan

FKKMK-UGM. CEO global dari Cochrane, Mark Wilson bersama dengan Direktur Cochrane Indonesia, dr. Detty S. Nurdiati, MPH., PhD., SpOG(K) meresmikan Cochrane Indonesia pada puncak acara Dies ke-72 Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Senin (5/3). Kegiatan peresmian ini juga disaksikan oleh Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K), Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dan Dirjen Dikti, Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc.,Ph.D.

Pusat terbaru organisasi penelitian independen dan bergengsi di Asia Tenggara ini sudah memiliki lebih dari 38.000 anggota yang tersebar di 130 negara. “Sejak 2004, tim di Indonesia telah berupaya meningkatkan peran dan dampak dari pelaksanaan kesehatan berbasis bukti dalam praktik sehari-hari, edukasi, pelatihan, dan dalam pembentukan kebijakan publik, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Hari ini, kami mengakui semua kerja keras tersebut dan sangat berharap akan ada lebih banyak upaya bersama yang dapat kami lakukan untuk memastikan bahwa kesehatan berbasis bukti ada dalam tiap aspek penelitian, pelayanan dan kebijakan kesehatan di Indonesia,” papar Mark Wilson.

Kebutuhan untuk mengembangkan ilmu kesehatan berbasis bukti yang relevan, terpercaya dan terkini memegang peran penting bagi para pembuat kebijakan dan penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya Cochrane Indonesia, para ahli akan memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab kebutuhan ini.

“Informasi dalam Cochrane sudah digunakan dan dipercaya oleh banyak ahli, pemerintah, pembuat kebijakan dan organisasi besar diseluruh dunia, mulai dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga Wikipedia. Dokter, perawat, peneliti dan profesional lain di bidang kesehatan yang bekerja di rumah sakit, perguruan tinggi dan klinik kesehatan baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia manapun juga menggunakan bukti dari Cochrane untuk mendukung keputusan medis, pembuatan kebijakan serta pedoman pelayanan kesehatan bagi pasien. Ini adalah informasi yang sangat penting bagi ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran modern,” terang dr. Detty yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKKMK UGM.

Cochrane, dalam sistem kerjanya, akan melakukan systematic reviews yakni sebuah ulasan komprehensif yang mempertimbangkan data dari sejumlah penelitian dari seluruh dunia. Tim Cochrane akan mengumpulkan, menganalisis dan menyebarkan semua data tersebut sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan pelayanan kesehatan yang efektif di Indonesia. Hingga sekarang, bukti dari Cochrane sudah digunakan untuk memperbaiki pelayanan bagi ibu hamil dan bayi melalui panduan kesehatan terbaru. Panduan ibu hamil dengan pre-eklampsia, informasi tentang suplementasi besi, dan edukasi bagi ibu menyusui di Indonesia, merupakan contoh dari hasil kerja Cochrane.

Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer., M.Epid., FINASIM, dari Universitas Indonesia menyampaikan rasa sukacitanya karena bisa menjadi menjadi bagian dari Cochrane, untuk mewujudkan informasi medis yang lebih mudah diakses bagi seluruh warga Indonesia. “Bersama, kami akan berkontribusi untuk pelayanan medis yang lebih baik dalam skala nasional maupun internasional.’ Tegasnya.

Tim Cochrane Indonesia juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menginformasikan kebijakan baru, melatih para klinisi, bidan dan tenaga medis lain agar mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan berbasis bukti.

Rangkaian program Cochrane merupakan cara untuk memberikan akses kemudahan informasi kesehatan terpercaya bagi seluruh warga Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim juga akan menerjemahkan informasi-informasi berkualitas tinggi dari Cochrane ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar para klinisi, tenaga medis, jurnalis dan warga negara Indonesia mempunyai kemudahan dalam mengakses informasi kesehatan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan medis. Cochrane Reviews dipublikasikan secara daring dalam Cochrane Library dan bisa diakses melalui laman: www.cochranelibrary.com. (Wiwin/IRO; Foto: Dian)