Clinical Decision Making: Obstetric and Gynecology

Yogyakarta – Dokter dituntut untuk dapat menangani kasus secara cepat dan tepat. Penanganan yang tepat tentu saja harus berdasar dengan teori dan bukti ilmiah terkini. Berangkat dari kebutuhan dokter, terutama dokter layanan primer, untuk mendapatkan pemahaman dalam pengambilan keputusan secara tepat dan tepat, Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM bekerja sama dengan KSM Obstetri dan Ginekologi FK UGM-RSUP Dr. Sardjito menyelenggarakan acara bertajuk “Clinical Decision Making: Obstetric and Gynecology” pada tanggal 3 Mei 2015 bertempat di Auditorium FK UGM. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter FK UGM, Dr dr Mahardika Agus Wijayanti, DTM&H, MKes didapuk untuk membuka acara, dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Prof. dr. Djaswadi Dasuki, MPH, PhD, SpOG(K) representasi dari Ikatan Peminat dan Ahli Kesehatan Reproduksi yang menyampaikan pentingnya pengambilan keputusan dengan penekanan bahwa, “Kita tidak boleh do harm kepada pasien. Pasien adalah guru yang terbaik.”

Sambutan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah dr Ova Emilia, MMedEd, SpOG(K), PhD sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni menggarisbawahi bahwa nantinya setiap bulan akan diadakan Clinical Decision Making Series untuk selalu meng-update pengetahuan teman sejawat dokter. ”Patient safety adalah yang paling penting dalam pelayanan kedokteran“ demikian akhir sambutan dr. Ova.   Sesi I yang dimoderatori dokter Muhammad Nurhadi Rahman, SpOG banyak membahas tentang materi hipertensi dalam kehamilan, perdarahan antepartum, dan pendarahan pasca salin. Materi memgenai hipertensi dalam kehamilan oleh dr. Ahsanudin Attamimi SpOG(K) menjelaskan bahwa, “Preeklamsi dan eklamsi adalah suatu hal yang jamak terjadi, dan harus segera ditangani”. Dalam paparannya, dokter Ahsanudin juga menunjukkan langkah-langkah penanganan eklamsi. Materi perdarahan antepartum disampaikan oleh dr. Irwan Taufiqurrahman, SpOG(K). “Sampai saat ini angka kematian ibu dipicu oleh 3 sebab yaitu preeklamsi, perdarahan, dan infeksi. Perhatian kita pada kasus perdarahan ini hanya dalam hitungan menit. Lepas dari itu maka akan sangat berbahaya untuk ibu dan anaknya”, ujar dr. Irwan. Pembicara ketiga pada sesi pertama ini adalah dr. H.Risanto Siswosudarmo, SpOG(K) yang menyampaikan materi tentang ‘Perdarahan Pascasalin’ dengan apik. “Indonesia masih kalah dibanding Timor Leste untuk angka kematian ibu (AKI), namun masih lebih baik dibanding Afrika. DIY memiliki AKI seperti gigi gergaji, naik turun. Angka 87,7 memang di bawah target nasional 102, tapi 96 Spesialis Obstetri dan Ginekologi di DIY masih mengherankan kenapa AKM tidak turun.” imbuh dr.Risanto. Materi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta yang mayoritas berasal dari pelayanan primer membuat peserta mudah memahami isi materi.

Ditemui di sela-sela rehat kopi, Dr.dr Mahardika Agus W., DTM&H, MKes mengatakan bahwa CDM Series ini berangkat dari kemauan para pengajar di FK UGM untuk menyiapkan bahan ajar yang berkualitas bagi anak didiknya. “Nantinya kami akan membuat buku yang berisikan petunjuk praktis guna menyiapkan lulusan kita untuk membuat keputusan yang tepat di kehidupan klinik. Setelah ini, kami berencana juga mengembangkan bahan ajar preklinik yang akan dibagi per sistem tubuh manusia agar mudah dipahami”.

Materi sesi kedua yang dimoderatori oleh dr. Shinta Prawitasari, M.Kes.,SpOG(K) fokus dengan bahasan mengenai ‘Masa Nifas’ terutama masalah infeksi puerperium, Keluarga Berencana, dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Prof. dr. H. M. Hakimi, PhD.,SpOG(K) memberikan materi tentang infeksi puerperium yang juga termasuk penyebab kematian ibu. Dilanjutkan dengan materi mengenai Keluarga Berencana oleh dr. Eugenius Phyoway Ganap, SpOG. Sesi kedua ini kemudian ditutup oleh dr. Edi Patmini Setya Siswanti, SpOG dengan materi Discharge Vaginal-IMS. Salah seorang peserta dari kalangan dokter internship, dr.Vega yang juga merupakan alumnus FK UGM menyatakan apresiasinya, “Acara ini sangat bagus. Saya dengar akan ada buku yang lebih lengkap untuk CDM ini. Teaser yang diberikan pada seminar ini sangat baik, praktis digunakan sebagai bekal praktik”.  [Bagas/Rep]