CBE-IPE dan Pengabdian Masyarakat dalam Pendidikan Profesi Kesehatan

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan online talkshow yang bertajuk “Community Based Education-Interprofessional Education dan Pengabdian Masyarakat dalam Pendidikan Profesi Kesehatan” yang diselenggarakan melalui live streaming Kanal YouTube FKKMK UGM Official dan Instagram fkkmkugm, Rabu (17/3).

Acara yang berlangsung hampir dua jam ini menghadirkan narasumber pertama dr. Widyandana, MHPE., Ph.D., Sp.M(K) selaku Chairman of Community and Family Health Care and Inter-professional Education (CFHC-IPE) dan Chief Editor for Journal of Community Empowerment for Health (JCOEMPH). Pada kesempatan ini, dokter yang akrab disapa dengan dr. Doni ini menyampaikan topik “CBE dan IPE pada Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan”, dalam presentasinya beliau mengungkapkan bahwa “CBE merupakan program yang memfasilitasi mahasiswa sebelum lulus sarjana untuk terjun langsung berinteraksi dengan masyarakat sesuai dengan kerangka pendidikan. Pembelajaran berbasis komunitas ini bukan suatu yang diharuskan ada dalam pendidikan kesehatan, namun pada dasarnya tujuan pembelajaran ini untuk menghubungkan teori-teori yang didapatkan dalam pembelajaran, sehingga dapat diimplementasikan di masyarakat” jelas dr. Doni.

Narasumber kedua, dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D., Sp.PA(K). Beliau merupakan Advisory board of the Inter-Professional Student Community Engagement Program of FM-PHN UGM dan Associate Editor for JCOEMPH. Topik yang disampaikan yaitu “Pengabdian Masyarakat di Era Pandemi”. Beliau menjelaskan bahwa “Menginisiasi suatu program di masyarakat salah satu yang diperlukan adalah relasi. Relasi disini seperti tokoh masyarakat atau orang yang dihormati di masyarakat agar lebih mudah diterima dan diimplementasikan” jelasnya.

Di penghujung acara para narasumber memberikan key message kepada audience bahwa, “dalam pembelajaran perguruan tinggi ada tri dharma yaitu pendidikan, pengabdian masyarakat, dan aspek penelitian. Sehingga perlunya memperkuat seperti CBE-IPE dan publikasi jurnal komunitas yang merupakan bagian dari akademisi” ujar dr. Doni.

Dr. Hanggoro juga menambahkan pesan untuk semuanya bahwa, “kita harus selalu mensyukuri apapun yang terjadi dan berfikir positif. Karena biasanya akan lebih mudah untuk menemukan solusi-solusi yang inovatif. Inovasi tersebut semakin baik membutuhkan kolaborasi yang dibekali dengan memperluas relasi, memperluas wawasan, dan mengasah kemampuan komunikasi” pungkasnya. (Arif AR/ Reporter)

Talkshow selengkapnya dapat dilihat melalui: https://youtu.be/hE7xziB3vk0