FK-KMK UGM. Mimisan adalah kondisi keluarnya darah dari lubang hidung. Rongga hidung manusia ada 2, mimisan bisa terjadi di satu rongga saja atau dua duanya. Dalam istilah kedokteran, mimisan disebut dengan epistaksis.
Fakta ini disampaikan oleh dr. Eunike Imori dari Departemen THT-KL FK-KMK UGM dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) pada Senin (6/2) dengan topik “Jangan Sepelekan Mimisan!”.
Menurut dr. Nike, mimisan belum diketahui penyebab pastinya. Pembuluh darah di bagian hidung ada banyak. Mimisan bisa terjadi pada pembuluh darah depan dan pembuluh darah belakang. “Pembuluh darah depan lebih tipis, mudah berdarah, namun pendarahan cepat berhenti. Sedangkan pembuluh darah belakang ukurannya lebih besar, tidak mudah berdarah, namun pendarahannya sulit berhenti,” jelas dr. Nike.
Beberapa penyebab umum mimisan biasanya cedera yang muncul karena mengupil, bersin terlalu keras, perubahan tekanan (di ketinggian), kelainan darah, serta tumor atau benjolan di dalam hidung.
dr. Nike menjelaskan bahwa mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 2-10 tahun. Biasanya hal ini terjadi karena kelelahan akibat aktivitas sehari-hari. “Orang tua tidak perlu khawatir jika mimisan tidak dibarengi dengan rasa nyeri. Namun, jika disertai rasa nyeri atau benjolan dan gejala lainnya, segera bawa anak ke dokter,” tambahnya.
Mimisan perlu dikhawatirkan apabila terjadi dalam waktu yang lama (lebih dari 20 menit), disertai dengan adanya pendarahan spontan di bagian tubuh lain, bintik-bintik di kulit, pendarahan saat buang air besar dan buang air kecil, serta demam.
Orang tua zaman dahulu biasanya menangani mimisan menggunakan daun sirih. Namun, penanganan mimisan menggunakan daun sirih belum terbukti kebenarannya. “Oleh karena itu, tidak disarankan menangani mimisan menggunakan daun sirih karena ia bisa menimbulkan efek samping. Pendarahan bisa menjadi infeksi jika daun sirihnya kotor,” terang dr. Nike.
Penanganan mimisan yang tepat adalah tenang, jangan panik. Pertama, atur napas. Selanjutnya, Anda perlu membuat posisi badan condong ke depan dan menundukkan kepala supaya mimisan tidak mengalir ke kerongkongan dan saluran napas. Sambil menunduk, pencet hidung menggunakan telunjuk dan ibu jari selama 10 menit. Jika 20 menit belum berhenti, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. (Nirwana/Reporter)