FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM telah melaksanakan BreaK (Bicara tentang Kualitatif) episode 45 pada Jumat (9/9) kemarin. M. Sinta Kristanti , S.Kep, Ns., MN, Ph.D hadir sebagai narasumber dalam kegiatan BreaK kali ini.
Data dalam penelitian kualitatif sudah banyak mengalami evolusi dari yang bentuknya hanya kata-kata hingga kini bisa berupa gambar, unggahan Instagram, tweets, hingga reels.
Banyak pertanyaan muncul, apa yang kita lakukan setelah semua data sudah terkumpul? “Jawaban paling tepat adalah melakukannya”, ucap M. Sinta Kristanti , S.Kep, Ns., MN, Ph.D dalam presentasinya.
Kesalahan yang banyak dilakukan oleh peneliti adalah terlalu banyak berpikir tanpa melakukan aksi nyata. Padahal, data tidak bisa menganalisis dirinya sendiri tanpa bantuan manusia.
Jika diperlukan, peneliti bisa meminta bantuan kepada tenaga ahli untuk menginterpretasikan data berupa gambar. Bahkan bantuan transkrip juga diperbolehkan, dengan catatan peneliti tetap harus melakukan cross check atas hasil transkrip yang telah dibuat.
Menurut M. Sinta Kristanti , S.Kep, Ns., MN, Ph.D, peneliti seharusnya memiliki kemampuan coding data dengan ‘seksi’. “Luangkan waktu untuk membaca novel sastra. Dari sana kita akan menemukan banyak diksi yang tidak lazim digunakan saat ini. Diksi-diksi itulah yang membuat hasil coding kita terhadap data menjadi lebih seksi”, jelas beliau. (Nirwana/Reporter)