FK-KMK UGM. Pembatasan mobilitas manusia di masa pandemi saat ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan/overweight bahkan sampai bisa menjadi obesitas. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele, karena merupakan cikal bakal terjadinya penyakit berbahaya.
Melihat bahaya dari kondisi obesitas tersebut, salah satu dosen dari Departemen Biokimia FK-KMK UGM menulis sebuah buku yang berjudul Genetika Obesitas. Buku ini disusun menjadi beberapa bab, di antaranya sejarah obesitas, patofisiologi obesitas, penyebab terjadinya obesitas, hubungan obesitas dengan penyakit lain, pencegahan obesitas dan penatalaksanaannya.
RAISA radio sebagai pelopor radio penyedia informasi kesehatan di Indonesia melakukan juga tidak mau ketinggalan untuk melakukan bincang-bincang santai dengan membedah buku berjudul “Genetika Obesitas”, Senin (06/09) bersama penulisnya Dr. Pramudji Hastuti Apt. M.S. yang dimoderatori oleh Dianandha Septiana Rubi, S.Gz., M.Sc.
“Penyebab obesitas utamanya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena lingkungan dan kedua, hubungannya dengan faktor genetika. Dari beberapa penelitian yang dilakukan dan acuan yang diperoleh, tampaknya faktor genetika berperan antara 40–70% sebagai penyebab terjadinya obesitas.”, jelas Dr. Pramudji.
Obesitas merupakan kondisi di mana persentase lemak tubuh berada di atas normal dengan Body Mass Index (BMI) diatas 25,00. Masalah kesehatan ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari, seperti kurang aktivitas fisik, kurang tidur, hingga pola makan tidak sehat.
Menurut Dr. Pramudji cara mencegah dan menghindari obesitas adalah dengan rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lain. Membatasi asupan gula, garam, dan minyak sesuai yang sudah dianjurkan oleh pemerintah melalui pesan gizi seimbang. Cukup minum air putih dan memperhatikan pola tidur. (Yuga/Reporter)