Berani Menghadapi Kenyataan Dunia Nyata Dengan Optimisme Dan Integritas

Pada Pelantikan Dokter periode IV TA. 2012/2013 FK UGM di Universitas Club UGM berhasil meluluskan 98 Dokter Baru. Terdiri dari 43 Dokter laki-laki dan 55 perempuan. Lulusan terbaik berhasil diraih dr. Nia Milastuti dengan IPK 3.74. Dan lulusan termuda dengan usia 21 tahun 9 bulan dengan lama studi 5 tahun 3 bulan diraih oleh Merrysdha Mahera. (Data statistik Bagian Akademik)

“Dengan adanya reformasi kebijakan system pembiayaan kesehatan, dimana akan berlaku Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) maka sebagai seorang Dokter, Saudara harus bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kebutuhan rohani dan jasmani. Karena seperti yang disampaikan guru saya ‘Asuransi yang terbaik adalah Saudara sendiri, untuk menjaga kesehatan sendiri’,” ungkap Dekan FK UGM saat memberikan sambutannya. Pada siang itu, selain sebagai Dekan, Prof. Teguh juga berperan sebagai orang tua dokter baru karena putra disumpah dan dilantik pada hari itu.

IMG_3026Pesan Prof Teguh kepada Dokter baru supaya saling menjaga kerjasama dengan teman sejawat, saling menghargai dan pandai membawa diri sebagai Dokter karena lulusan FK UGM masih sangat dihormati oleh masyarakat. “Selamat kepada para Dokter baru dan keluarga,” tambah beliau. Sampai saat ini FK UGM telah meluluskan 7.704 dokter yang terdiri dari 4.685 laki-laki dan 3.019 perempuan.

Pelantikan yang meluluskan 98 Dokter Baru turut mengundang Kepala Dinas Kesehatan Klaten untuk memberikan sambutan sebagai wakil dari alumni FK UGM. “Setelah pelantikan ini, silahkan Saudara-saudara memilih untuk mengambil jalur yang disukai: jalur struktural seperti saya, politisi, klinisi atau akademis, hanya pesan saya Saudara jangan tergesa-gesa menggapainya karena akan membawa akibat ditinggalkannya nilai-nilai sosial dan jiwa pengabdian profesi dokter. Sudah banyak contoh yang ada, dan jangan ditambah lagi, tetaplah pada jalur pengabdian, tetaplah pada alur etika, niscaya kesuksesan para senior tersebut akan mengalir deras kepada sejawat sekalian,” urai dr. Ronny Roekminto, M.Kes.

dr. Ronny juga sempat menyampaikan rilis yang diambil dari media pada momentum Hari Bhakti Dokter tanggal 20 Mei 2013, sebagai berikut:

  • Bila ada bayi lahir dengan BB 1 kg kemudian meninggal, dokter  yang disalahkan
  • Bila ada kakek/nenek berumur 90 tahun meninggal setelah minum obat maag, dokter yang disalahkan
  • Bila ada anak muda dengan infeksi kronis meninggal kebetulan setelah minum obat, dokter yang disalahkan
  • Bila ada yang meninggal setelah minum alkohol, tidak ada yang menuntut pabrik atau pedagangnya
  • Kalau ada yang meninggal setelah berobat dari dukun atau setelah minum obat herbal, tidak ada yang ribut

Penegak hukum, wartawan dan pengacara berbondong-bondong memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.IMG_2972

Sedikit saja dokter salah, bahkan tidak salah pun, puluhan bahkan ratusan juta rupiah harus dipinjam demi mengisi kantong hadiah.

Ratusan bahkan ribuan penyakit menular yang telah disembuhkan dan kegiatan sosial para petugas medis tidak laku untuk diberitakan.

Jerih payah petugas medis mendaki gunung di daerah pedalaman demi mengingatkan pasien agar kembali berobat juga tidak laku untuk diberitakan.

Pasien tengah malam muntah-muntah dan nyeri perut hebat yang berhasil disembuhkan juga tidak laku untuk diberitakan.

Tidak peduli pagi, siang bahkan tengah malam, selelah apapun, seorang dokter selalu berusaha untuk tersenyum walaupun sebenarnya jengkel karena dibangunkan dari tidurnya hanya karena pasien gatal-gatal atau batuk pilek saja.

Walau dengan gaji yang tidak sepadan dengan resiko, kami puas setelah melihat pasien kami sembuh dan bisa tersenyum lagi.

Kami tidak pernah demo turun ke jalan untuk meminta kenaikan gaji.

Bagi adik-adik kami yang bercita-cita menjadi dokter, bersiaplah dengan kenyataan seperti itu.

Bagi teman-teman sejawat yang sudah terlanjur berkecimpung, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan., AMIIIIIN…..

Beliau menambahkan “hadapi kenyataan dunia nyata dengan optimisme dan integritas, serta saya ucapkan selamat kepada sejawat, semoga amanah pengabdian profesi yang ada dipundak kita akan dapat kita laksanakan dengan baik,” tutup dr. Ronny. (DianHumas)