FKKMK-UGM. Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM akan mendirikan Museum Sejarah. Pembangunan museum di lingkungan FKKMK UGM diharapkan mampu untuk menjaga nilai-nilai yang ditanamkan para perintis, tokoh, dan pejuang sekaligus pendiri institusi.
“Dengan mengetahui sejarah, kita bisa belajar jejak-jejak asal usul. Semua civitas akademika harus tahu hal ini. Karena dimulai dari pengetahuan sejarah, kepribadian akan dibentuk. Kita menjadi semakin kokoh dengan mewarisi jiwa-jiwa para pendiri,” papar Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K) saat membuka acara workshop pengembangan museum sejarah, Rabu (28/3) di ruang Senat.
Museum sejarah merupakan tempat penyimpanan, perawatan, dan pelestarian peninggalan sejarah yang dalam hal ini difokuskan pada peninggalan sejarah FKKMK UGM pada masa lalu. Arti dan nilai penting museum adalah untuk tujuan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Museum sejarah memiliki arti penting sebagai pusat pembelajaran dan pemahaman akan alasan berdirinya FKKMK UGM dan peranan dokter, tenaga kesehatan yang selalu berjuang dari zaman ke zaman untuk masyarakat.
Workshop yang mengundang perwakilan staf dari 32 Departemen ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait dengan koleksi atau barang-barang display yang monumental dari departemen yang ada di lingkungan FKKMK dan menjadi milestone untuk museum sejarah FKKMK UGM. Harapannya, melalui kegiatan workshop ini: pertama, bisa teridentifikasi jenis koleksi serta informasi untuk dapat ditampilkan dalam museum sejarah FKKMK UGM. Kedua, adanya pembuatan label untuk setiap koleksi yang akan dipamerkan. Dan ketiga, teridentifikasinya penanggung jawab setiap departemen yang kelak akan bekerjasama dengan tim museum.
Workshop yang diselenggarakan selama 1 hari ini menghadirkan 4 narasumber. dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., SpKK(K)., PhD; Dr. Djoko Dwiyanto, M.Hum; Prof. dr. Sutaryo, SpA(K)., PhD; dan Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA. Pemaparan dimulai dari sejarah awal FK UGM, rencana serta program yang telah dilakukan tim pengembangan museum, tata cara pendirian, pengelolaan, hingga cara mengidentifikasi benda koleksi yang dianggap sebagai milestone dan memorable. (Wiwin/IRO)