Bahas Tuntas Diabetes Mellitus dan Pencegahannya

FK-KMK UGM. Program Studi Magister (S2) Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bekerjasama dengan Raisa (Radio Indonesia Sehat) kembali menggelar kegiatan “Perawat Berbicara” yang membahas topik “Diabetes Mellitus (DM) dan Pencegahannya”. Acara yang berlangsung satu jam ini disiarkan melalui Raisa Radio dan Platfrom Zoom, Kamis (15/4).

Penyakit DM atau biasa disebut dengan kencing manis merupakan salah satu penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di Indonesia dan menempati peringkat ke tujuh di dunia. Muncul sebuah pertanyaan bagaimana cara mencegah penyakit DM? Faktor-faktor resiko apa saja yang menyebabkan penyakit DM?

Menjawab pertanyaan tersebut, acara ini menghadirkan narasumber dari S2 Keperawatan FK-KMK UGM, Nurdina Wahyu Hidayati. S.Kep., Ns.

“Kasus penyakit DM di dunia mencapai 422 juta dengan angka kematian 1,6 juta tiap tahunnya dan itu terjadi pada negara yang berpenghasilan rendah maupun sedang. Sehingga pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pencegahan dan penanganan terhadap penyakit ini,” tutur Nurdina.

“Penyakit ini menjadi salah satu penyebab utama kebutaan, stroke, penyakit jantung, dan juga adanya amputasi pada kaki,” imbuhnya.

Penyakit DM menyebabkan fungsi organ prankeas terganggu, salah satunya sel beta tidak mampu memproduksi insulin secara maksimal. Macam-macam diabetes terdiri dari: Pertama. DM tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan juga terjadi kerusakan total pada prankreas. Sehingga ketika makan adanya glukosa darah itu tidak mampu diubah menjadi energi. Kedua, DM tipe 2 terjadi akibat polo hidup yang tidak baik seperti terlalu banyak makan makanan manis, jarang olahraga, kelebihan berat badan, dan merokok. Ketiga, diabetes kehamilan yang hanya terjadi pada kasus ibu hamil. Meskipun setelah kehamilan selesai dan bisa kembali normal. Namun, diabetes dapat muncul kembali khususnya DM tipe 2. Keempat, diabetes karena faktor lain misalnya infeksi, radiasi, dan lain-lain.

Kadar gula yang mengindikasi terjadinya diabetes yaitu HbA1C ≥ 6,5%, Gula Darah Puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl, dan Gula Darah Sewaktu ≥ 200mg/dl.

“Faktor resiko terjadinya penyakit diabetes ada yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, usia, ras, dan etnik. Untuk faktor resiko yang dapat dimodifikasi diantaranya indeks masa tubuh ≥ 23 kg/m2, males gerak, memiliki tekanan darah tinggi, makan dan minuman yang kurang sehat atau biasa disebut junkfood serta merokok dan minum-minuman berakohol” terang Nurdina.

Tanda dan gejala penyakit DM antara lain: sering buang air kecil terutama pada malam hari, mudah haus, penglihatan buram, merasa lemah dan letih, merasa lapar terus tetapi berat badan menurun, dan luka lama sembuh terutama pada bagian kaki.

Pencegahan DM dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, manajemen nutrisi, cek kesehatan berkala, menghindari faktor resiko dan mendapatkan edukasi kesehatan. “Aktivitas fisik dengan dengan waktu 150menit/minggu dengan frekuensi 3-4x dan intensitasnya sedang atau ringan bertipe latihan aerobik seperti berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang. Perlu diingat saat berolahraga cek berkala denyut jantung dengan rumus 220 dikurangi usia, jika melebihi denyut nadi maksimal maka olahraga harus diberhentikan” pungkas Nurdina. (Arif AR/ Reporter)