Bagaimana Pohon Ilmu Kedokteran dan Pengembangannya ?

Workshop Penyusunan Naskah Pengembangan Keilmuan, Pengembangan Divisi dan Implementasi SOTK Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

IMG_0522

Solo – fk.ugm.ac.id – Ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan masyarakat. Pengembangan ilmu menjadi sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan bahkan menjadikan penentu eksistensi sebuah entitas. Proses pengembangan keilmuan di Universitas Gadjah Mada (UGM) terus bergulir, dengan melahirkan berbagai macam inovasi berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi. Proses yang didasarkan pada Peraturan Majelis Wali Amanat UGM No. 4 Tahun 2015 mengenai Organisasi dan Tata Kelola ini memberikan otonomi lebih kepada masing-masing fakultas yang berada di dalam UGM untuk mengembangkan struktur dan konten keilmuan sesuai dengan kebutuhan dan rencana jangka panjang fakultas. Fakultas Kedokteran UGM, sebagai salah satu fakultas dengan struktur yang kompleks, memandang kesempatan ini sebagai peluang untuk lebih mematangkan konsep pengembangan keilmuan di fakultas sebagai upaya menjadikan Fakultas Kedokteran UGM sebagai pemimpin di bidang ilmu kesehatan.

IMG_0550

Bertempat di The Alana Hotel Solo, selama 2 hari mulai Minggu-Senin tanggal 18-19 Oktober 2015 diselenggarakan Workshop Penyusunan Naskah Pengembangan Keilmuan, Pengembangan Divisi dan Implementasi Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Fakultas Kedokteran UGM. Acara ini diikuti sekitar 125 orang dari unsur Senat, Dekanat, Bagian dan Program Studi serta Pusat Kajian di lingkungan FK UGM.

Medical Sciences Tree
Medical Sciences Tree

Pengembangan keilmuan di Fakultas Kedokteran UGM sendiri didasarkan pada Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Fakultas Kedokteran UGM, dimana dalam proses transformasinya akan mengampu struktur-struktur baru seperti subfakultas, departemen, hingga divisi. Fakultas perlu untuk mendefinisikan rencana pengembangan keilmuan untuk dapat bersinergi dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan. Sinergisitas ini diaplikasikan dalam pembentukan divisi sebagai sentra pengembangan keilmuan di bawah departemen. “Pohon keilmuan di FK UGM sudah jelas, mulai dari akar-akar, batang serta cabang dan ranting-rantingnya. Dengan demikian pengembangan ilmunya akan relatif lebih muda”, papar Ketua Senat FK UGM Prof. Dr. dr. Hardyanto Subono, Sp.KK(K). Sementara Dekan FK UGM menggaris bawahi tentang pentingnya alasan (reason) tentang pengembangan departemen di lingkungan FK UGM. “Alasan mengapa sebuah departemen didirikan harus mempunyai fakta-fakta alasan pendirian yang harus tercantum dalam naskah akademik yang akan dibahas di tingkat universitas”, kata Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk.

IMG_0595

Departemen, dalam hal ini, diberi keleluasaan untuk dapat mengembangkan divisi sebagai upaya pengembangan untuk mampu bersaing baik secara regional, nasional, maupun global. Perencanaan sumber daya manusia (SDM) per divisi juga perlu dimatangkan sebagai penopang upaya pengembangan keilmuan di tingkat divisi. Dalam workshop ini dibahas tentang finalisasi dokumen pengembangan ilmu dan departemen serta sumberdaya manusia di FK UGM. Sampai berita ini ditulis, workshop masih berlangsung untuk presentasi pengembangan divisi di lingkungan FK UGM. Hasil presentasi akan diturunkan dalam reportase berikutnya. [AWIN]