FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM bekerja sama dengan Perkumpulan Sinergi Sehat Indonesia, serta Relawan Driver Gojek melaksanakan kegiatan talkshow dan pelatihan “Collective Care dalam Penanganan Kasus Henti Jantung pada Kelompok Relawan Driver Gojek dengan Aplikasi Android SatuJantung 2.0” pada Rabu (7/6) di Auditorium Lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir.
Rusyad Adi Suriyanto, S.Sos., M.Hum., dosen Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal FK-KMK bercerita bahwa dirinya pernah mengalami serangan jantung. “Sebagai pasien serangan jantung, kepedulian dari sekitar sangat dibutuhkan karena kami butuh pertolongan cepat. Kepedulian ini yang akan menjadi dasar diciptakannya Aplikasi SatuJantung,” jelasnya dalam talkshow yang dimoderatori oleh dr. Idha Arfianti Wiraagni, M.Sc., Sp.F., Ph.D dari Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal FK-KMK.
Hadir pula Bimo Sujatmiko perwakilan dari manajemen Gojek Yogyakarta dan Ahmad Faiz Nur Rohman dari Ambulance Emergency Response Gojek menyampaikan bagaimana terbentuknya solidaritas dari para mitra Gojek. “Kalau di Yogyakarta, sejak awal masyarakatnya memang sudah guyub, kemudian disatukan dalam 1 payung sebagai mitra Gojek. Jadi, tidak sulit menumbuhkan kepedulian terhadap sesama,” ungkap Jatmiko.
Menurut dr. Nurkholis Majid, M.Kes., founder Aplikasi SatuJantung, bisa menolong pasien henti jantung merupakan sebuah kebanggan. “Penelitian mengungkapkan bahwa hanya 10 pasien yang bisa selamat dari 100 pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung. Namun, jangan jadikan fakta ini sebagai halangan untuk menolong. Penelitian lain menyebutkan bahwa pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung, memiliki kesempatan untuk tertolong 3x lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan pertama,” jelas dr. Nurkholis.
Berdasarkan paparan dr. Nurkholis, aplikasi SatuJantung pada awalnya terpikir setelah dirinya beserta istri mendapati putra mereka yang mengalami serangan jantung mendadak. Petugas yang menangani berkata bahwa kalau bukan karena orangtuanya dokter, mungkin putranya tidak akan selamat. Hal ini menggerakkan hati dr. Nurkholis dan dr. Beta untuk menciptakan sarana yang dapat menolong orang lain yang di sekitarnya sedang tidak ada petugas kesehatan.
Fitur utama aplikasi SatuJantung adalah alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung yang dapat dioperasikan hanya dengan satu klik. Selain itu, dalam aplikasi ini juga dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan. Saat ini, dr. Nurkholis dan dr. Beta sedang aktif melakukan sosialisasi aplikasi SatuJantung dan pelatihan pijat jantung bagi masyarakat umum dan mitra Gojek.
Dalam kegiatan kali ini, Dr. dr. Djayanti Sari, M.Kes, Sp.An, KAP (Konsultan Anestesi Pediatri RSUP Dr. Sardjito) hadir menjadi koordinator sesi latihan resusitasi jantung dibantu oleh 3 mahasiswa residen. dr. Djayanti juga menjadi narasumber dalam video resusitasi jantung yang ditayangkan setelah talkshow.
Kegiatan talkshow dan pelatihan ini didesain oleh dr. Beta Ahlam Gizela, DFM, Sp. FM Subsp. FK(K) yang sekaligus menjadi sutradara dan penulis skenario. Ahnav Bil Auvaq, S.Fil (Mahasiswa S2 Filsafat UGM) turut berkontribusi dalam pembuatan konsep collective care dan menggiring peserta untuk mendapatkan insight konsep tersebut. (Nirwana/Reporter FK-KMK UGM)