Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-KMK UGM Gelar Kegiatan Anestesi Edukasi Emergensi untuk Masyarakat

FK-KMK UGM. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-KMK UGM/RSUP Dr. Sardjito, bekerjasama dengan peserta KKN UGM, telah sukses menggelar kegiatan Anestesi Edukasi Emergensi untuk Masyarakat (ADEM) di kelurahan Gabusan dan padukuhan Balong, Yogyakarta yang diselenggarakan secara paralel. Acara ini bertujuan untuk memasyarakatkan pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), khususnya dalam penanganan darurat seperti henti jantung dan henti napas.

BHD merupakan serangkaian tindakan penting yang dapat menyelamatkan nyawa saat menghadapi kasus henti jantung. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan awal terhadap kondisi darurat, aktivasi sistem tanggap darurat, teknik cardiopulmonary resuscitation (CPR), dan penggunaan defibrilator eksternal otomatis. CPR adalah langkah krusial untuk mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru agar tetap beroperasi dalam kondisi optimal, mencegah kematian biologis yang bisa terjadi akibat henti nafas atau jantung. Kegiatan meningkatkan kemampuan masyarakat selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goal’s (SDGs) poin 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan. Pemberian edukasi tentang BHD kepada masyarakat menunjang SDGs poin 4 tentang pendidikan berkualitas.

Acara ADEM yang diselenggarakan pada hari Minggu (21/07), dihadiri oleh beragam kalangan masyarakat mulai dari remaja hingga ibu-ibu. Dimulai dengan sambutan hangat dari ibu dukuh kelurahan Gabusan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dr. Yusuf A. M. Anwar, Sp.An-TI, tentang Henti Jantung dan penggunaan Alat Defibrilasi Otomatis (AED). Materi kedua disampaikan oleh dokter Willy Irawan, mengenai Mobilisasi dan Imobilisasi serta Transportasi Pasien. Kegiatan di padukuhan Balong disampaikan oleh dr. Meta Restu Sp.AN-TI, Subsp.K.V(K) dokter Nashiruddin. Dengan menyasar berbagai kalangan masyarakat dari remaja hingga ibu-ibu, kegiatan ini membantu mengurangi kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kasus darurat kesehatan yang sejalan dengan SDGs poin 10 mengurangi ketimpangan.

Bagian inti dari kegiatan ini adalah sesi praktik langsung atau Skill Station, di mana peserta diajak untuk berlatih langsung menggunakan manekin untuk CPR dan teknik pijat jantung. Tim instruktur ADEM memandu dengan cara yang interaktif dan mendetail, memastikan setiap peserta memperoleh pengalaman dan pemahaman yang mendalam. Praktek ini meliputi teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan, serta teknik imobilisasi dengan menggunakan balutan bidai.

Peserta terlibat aktif dalam setiap sesi latihan, menunjukkan antusiasme dan kesungguhan untuk mempelajari keterampilan yang sangat berharga dalam situasi darurat. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 anggota masyarakat, yang menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran yang disajikan.

Sesi akhir kegiatan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan mendiskusikan berbagai skenario darurat yang mungkin mereka hadapi di kehidupan sehari-hari. Diskusi ini memperkaya pemahaman mereka tentang pentingnya reaksi cepat dan tepat dalam menghadapi situasi kritis seperti henti jantung. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya Bantuan Hidup Dasar dalam menyelamatkan nyawa.

Dengan demikian, kegiatan Anestesi Edukasi Emergensi untuk Masyarakat tidak hanya berhasil dalam menyebarkan pengetahuan krusial, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk lebih siap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat medis di sekitar mereka.

Kolaborasi antara Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-KMK UGM/RSUP Dr. Sardjito dengan peserta KKN UGM menunjukkan pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan bersama sejalan dengan SDG poin 17 tentang kemitraan untuk tujuan. (Penulis: Dya Restu Saputra, Nashiruddin, Irham Hanafi. Editor: Dian/Humas)