Alumni FK-KMK UGM Berbagi Cara Lawan COVID-19

FK-KMK UGM. Setiap orang wajib menjaga sistem imunitas tubuh dengan baik demi menjaga kesehatan. Hal tersebut dikarenakan kondisi imunitas yang baik dan kuat dapat membantu mendapatkan tubuh yang bugar dan terhindar dari berbagai macam jenis penyakit. Begitu pula dengan penderita pasien Covid-19, perlu adanya usaha meningkatkan daya tahan tubuh baik sebagai upaya preventif maupun rehabilitatif.

Sehubungan dengan upaya preventif dan rehabilitatif dalam melawan Covid-19, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bersama dengan Unit Alumni FK-KMK UGM menyelenggarakan webinar “Alumni Berbagi Lawan Covid-19”, pada Minggu (22/8) dengan menghadirkan 3 narasumber ahli di bidang kesehatan.

Pada sesi pertama yang disampaikan oleh  Dr. dr. Luh Putu Lusy Indrawati, M.Kes, Sp. THTKL(K) dari Sub-divisi Rinologi FK-KMK UGM membahas mengenai “Smell Training Pada Pasien Covid-19”. Beliau menyampaikan bahwa kondisi seseorang tidak dapat menghidu atau biasa disebut anosmia menjadi salah satu gejala umum pada pasien Covid-19 yang perlu diperhatikan dan dapat segera dilakukan penangan secara mandiri.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut dr. Lusy dalam smell training untuk mengambalikan indra penghidu seseorang ada tiga hal. Pertama, Zat odor yang digunakan adalah zat yang baunya familiar bagi semua orang contohnya bunga mawar, jeruk, minyak kayu putih dan cengkeh. Kedua, waktu pemberian dilakukan selama 12 hari yang dilakukan 2 kali dalam sehari, pagi dan sore. Ketiga, cara pemberiannya adalah dengan menghirup 4-5 zat odor selama 5 menit dengan rincian waktu 10-20 detik menghirup, kemudian 10 detik lepas, zat odor diletakkan didepan hidung sejauh 2 cm.

Sesi selanjutnya bertemakan “Cara Menjaga Gizi yang Baik Selama Pandemi” yang disampaikan oleh Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz., M.Sc., RD seorang peneliti dan dosen dari Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM. Beliau menekankan bahwa manusia bisa memperoleh sumber zat gizi yang lengkap dari berbagai macam jenis makanan, tidak hanya satu jenis makanan saja. Selain itu, multivitamin juga dapat digantikan dengan bahan yang lebih alami bersumber dari makanan bergizi seimbang.

“Zat gizi penting yang berperan dalam pembentukan sel imun tubuh adalah zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak dan rotein. Maupun zat gizi mikro seperti mineral dan vitamin. Selain itu memiliki status protein yang baik juga sangat penting karena merupakan penyusun utama tubuh termasuk sistem imun contoh makannya seperti tempe, telur, daging. Selain itu Asam Lemak essensial  seperti PUFA dan Omega 3 juga berperan dalam mengatur agar peradangan tidak berlebihan dan mengembalikan jaringan yang rusak. Contohnya telur, minyak ikan, ikan.”, jelas Harry.

Harry Freitag berpesan bahwa makanlah makanan yang lengkap dengan porsi seimbang dengan sayur dan buah 5 porsi sehari. Karena tidak ada zat gizi yang menjadi superior dalam hal melawan Covid-19, semua zat gizi akan saling melengkapi.

Pada sesi terakhir membahas mengenai “Jamu dan Empon-Empon dalam menangkal COVID-19”  yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mae Sri Hartati W, Apt. M.Si, guru besar dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM. Prof. Mae menyampaikan bahwa sebetulnya belum ada bahan herbal atau jamu yang dapat mengkal Covid-19 namun ada kaitannya dalam memperkuat sistem imun tubuh manusia.

Prof. Mei mengatakan bahwa Jamu adalah obat tradisional asal Indonesia yang tidak ada di negara lain. Sedangkan Obat tradisional itu sendiri merupakan bahan atau ramuan yang bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

“Selain jamu, empon-empon juga dianggap dapat memperkuat sistem imunitas tubuh. Empon-empon sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal. Contohnya seperti temulawak, kunyit, temu putih, kencur dan jahe”, jelas Prof. Mei

Saat ini BPOM juga telah memberikan rekomendasi beberapa bahan herbal untuk menghadapi Covid-19 di Indonesia. Ada 7 bahan yaitu temulawak, kunyit, jahe, buah jambu biji, daun jambu biji, meniran dan sambiloto. (Yuga/Reporter)