Alumni Berbagi: Plenary Session 2

FK-UGM. Plenary session kedua dipimpin oleh dr. Agung Widianto, Sp.B, K-BD (RS Akademik Yogyakarta) selaku moderator.

dr. M. Bayu Sasongko, Sp.M., M.Epid., Ph.D (Staf Departemen Optalmologi RSUP Dr. Sardjito)

Karir sebagai akademisi atau peneliti itu panjang seperti yang diutarakan dr. Bayu Sasongko, Sp.M, M.Epid, Ph.D yang pernah menempuh program master dan Ph.D di Melbourne University, menjadi clinical research fellow di Medical Retina dan saat ini menjadi staff departemen optalmologi RSUP Dr. Sadjito. Beliau menerangkan bahwa karir seorang dokter tidak hanya dapat menjadi seorang klinisi saja namun dapat pula menjadi akademisi atau “researcher” yang melanjutkan pendidikan ke S2, S3, dan post-doc. Beliau pun juga berpesan bahwa dalam bekerja sebagai seorang peneliti, semua harus bekerja dalam tim, tidak boleh egois dan mau mengambil kredit sendiri karena semua adalah hasil kerja tim. Capaian terbesar beliau adalah menjadi seorang dosen yang sekaligus dapat menjadi seorang peneliti, klinisi, dan bapak bagi murid-murid dan anak-anaknya.

dr. Kirana Pritasari, MQIH (Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan)

Plenary session sesi kedua pada acara “Alumni Berbagi” ini pun juga mendatangkan dr. Kirana Pritasari, MQIH selaku Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang menjelaskan bahwa Indonesia mengalami maldistribusi dokter sehingga masih banyak daerah yang mengalami kekurangan dokter. Pemerintah pun sudah berupaya dengan membuat beberapa program untuk mengatasi maldistribusi dokter tersebut seperti pada program tetapnya ada PNS dan PPPK. Sedangkan yang sifatnya penugasan sementara seperti PTT Pusat, PTT Daerah, Nusantara Sehat Berbasis Tim, Tugas Individu, Wajib Kerja Dokter Spesialis, Kontrak/Honor BLUD, Kontrak/Honor Swasta/PMA.

[slideshow_deploy id=’18000′]

Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K), MM (Ketua TKP PPDS FK UGM)

Ketua TKP PPDS FK UGM yang dipegang oleh Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K), MM menegaskan pada kesempatan kali ini bahwa ketidaseimbangan dalam patient care, medical education, dan research, dokter-dokter negara berkembang belajar spesialisasi di luar negeri dan praktek di negara tersebut. Namun sekarang, Inggris dan Amerika sudah mulai menolak dokter imigran yang bekerja disana. Sikap professional menjawab tantangan globalisasi, yaitu sikap kompeten, komitmen, konseptual, dan konsisten.

Ciri pendidikan profesi kedokteran di negara manapun harus ada proses magang (mastery learning) dan pendidikan perilaku (role modelling). Setelah menjadi seorang dokter umum, kita bisa mengambil program spesialisasi yang general dan apabila ingin lebih menekuni suatu bidang dapat dapat mengambil program subspesialisasi. Saat ini ada pula program MS-PPDS yang mengkombinasikan program spesialisasi dan S2 yang dapat diambil di awal atau di akhir program PPDS. Tujuan dari spesialisasi adalah clinical outcome, kata beliau. Pola pendidikan spesialis ada yang polivalen dan monovalent. Pola polivalen contohnya digunakan Amerika, sedangkan pola monovalent digunakan oleh negara-negara eropa kecuali Perancis.

Sri Hidayati, S.Ked. (Pemilik Rumah Belajar Al-Ikhlas, Saung Bambu Kampung Empu Situsari, Bogor)

Ibu  Sri Hidayati, S.Ked adalah pemilik Rumah Belajar Al-Ikhlas di Saung Bambu Kampung Empu, Cileungsi, Bogor. Rumah belajar yang pertama kali didirikan di tahun 2011 ini dikhususkan untuk anak-anak dari kawasan dan keluarga rentan. Kawasan ini dulunya adalah kawasan porstitusi. Kegiatan di rumah belajar ini ada 2017: mengaji qur’an, latihan bahasa inggris, latihan silat, yasinan dan do’a bersama. Tidak hanya itu, rumah belajar ini juga mempunya kegiatan keluar seperti bertamasya naik kereta, menonton bersama film di mall, rekreasi ke kebun binatang dan masih banyak lagi. Prestasi yang diraih oleh anak-anak di rumah belajar Al-Ikhlas pun tidak sedikit, seperti juara lomba hafalan al-qur’an, juara adzan, dan juara hafidz. Kata-kata penutup dari presentasi Bu Sri adalah “When the wind of change blows, some people build walls, others build windmills. (Chinese proverb)”.

(Unit Alumni/Kontributor)

Klik untuk melihat materi