Alumni Berbagi: FGD Ilmu Gizi Kesehatan

FK-UGM

Dinia Pratiwi, S. Gz (A6) (tenaga medis RS Akademik Yogyakarta)

Pembicara merupakan salah satu tenaga medis di RS UGM Yogyakarta. Beliau menyampaikan mengenai informasi karir di bidang klinik. Pada dasarnya terdapat berbagai pilihan profesi gizi, yaitu berkarir di Rumah Sakit,  NGO, industri, akademisi, pembuat kebijakan, dll. Salah satu lingkup pekerjaan di Rumah Sakit antara lainnya adalah asuhan gizi pasien rawat inap, melakukan Nutrition Care Process (NCP) mulai dari asesmen hingga monitoring dan evaluasi. Terdapat juga proses IPCP, kolaborasi dengan profesi lain. Ada juga asuhan gizi pasien rawat jalan. Sekarang ini yang sedang dirintis adalah konseling kelompok untuk pasien diabetes. Selain itu ada juga penyelenggaraan makanan, hal ini merupakan jiwanya instalasi gizi, dan yang terakhir adalah penelitian dan pengembangan gizi secara keseluruhan.

Bagi yang ingin bekerja di Rumah Sakit,  selain menguatkan NCP juga harus menguatkan Pelayanan Gizi Institusi.

Terdapat beberapa tantangan kerja di Rumah Sakit, antara lain adalah siap ditempatkan di manapun, baik di klinik maupun food service, harus siap bekerja di hari libur, dan yang terpenting adalah mau belajar hal-hal baru.

Yang menjadi motto hidup pembicara adalah “The Only way to do great work is to love what you do”, motto ini yang membawa beliau hingga tahap sekarang.

Meike Mayasari, S. Gz, MPH (A6) (tenaga medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta)

Pembicara merupakan salah satu tenaga medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Beliau menyampaikan mengenai informasi karir di bidang klinik. Beberapa hal yang menjadi highlight penyampaian beliau adalah sebagai berikut. Berbeda Rumah Sakit akan berbeda juga menejemennya, maka dari itu mengikuti tahapan pendidikan program profesi itu sangatlah penting, terutama untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi ahli gizi. Sebagai ahli gizi tidaklah harus mahir memasak, tetapi harus paham betul bagaimana pengolahan makanan itu sendiri, karena kita akan menjadi supervisor para pramusaji.

Pada sesi pertanyaan, salah satu peserta menanyakan apakah terdapat perbedaan kewenangan antara ahli gizi lulusan D3 dan S1. Ibu Meike menjawab bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kewenangan di sana.

Bayu Sigha Ishwara, S. Gz (B4) (owner of Bimasena Catering)

Pembicara merupakan owner dari Bimasena Catering. Pembicara memberikan materi mengenai kewirausahaan dalam bidag gizi. Sebuah jasa catering yang merupakan rintisannya dari awal. Pesan beliau adalah niatkan sebagai ibadah apapun yang kita lakukan dan nikmati prosesnya. Satu hal yang penting dalam berwirausaha adalah dalam hal pencatatan, pemasukan, dan pengeluaran.

Discover you. Find your passion, life purpose, and take action.

Berani, passion, konsisten adalah hal yang penting dalam berwirausaha, dan satu hal lagi yang penting itu tidak hanya pekerjaan tetap, tetapi tetap bekerja.

 

[slideshow_deploy id=’18129′]

 

Arina Pramudita, S. Gz (B4) (owner of Resto Kawaii Sushi & Suki)

Pembicara merupakan owner dari Resto Kawaii Sushi & Suki. Pembicara memberikan materi mengenai kewirausahaan dalam bidang gizi. Resto ini merupakan ide dan rintisan beliau dari awal. Dari awal beliau sudah memikirkan bagaimana caranya menciptakan suatu produk makanan yang murah, karena bidikan utamanya adalah mahasiswa. Sudah terkenal di khalayak bahwa sushi adalah makanan mahal. Beliau memutar otak bagaimana caranya dapat menciptakan sushi murah yaitu hanya 10 ribu rupiah saja. Isi sushi dibuat matang, karena lebih minimal resikonya dari pada yang mentah dari segi kesehatan dan juga fokus pada sisi halalnya. Apabila ingin cap halal, sertifikat MUI itu suatu hal yang penting. Hal yang harus menjadi perhatian juga adalah harus selalu update terus mengenai produk kita, konsisten, siap dikritik, pandai delegasi, harus sabar juga menghadapi karyawan, dan harus transparan mengenai keuangan.

Delima Citra Dewi Gunawan, S. Gz, MKM, RD (C5) (Dosen Universitas Respati Yogyakarta)

Pembicara merupakan salah satu dosen di Universitas Respati Yogyakarta. Beliau menyampaikan mengenai informasi karir di bidang edukasi. Beliau menyampaikan beberapa kiat khusus untuk menjadi seorang tenaga pendidik, yaitu:

  1. Menempuh pendidikan Pascasarjana S2 yg linear, linear artinya masih satu rumpun ilmu sesuai dengan tujuan akhir
  2. Pengalaman bekerja sebagai asisten dosen dapat dipertimbangkan dalam penerimaan kerja dan juga menghasilkan pengalaman-pengalaman mengajar dan lainnya
  3. Mengikuti organisasi profesi untuk mendapatkan jaringan pertemanan yang luas

Beliau menambahkan bahwa pekerjaan sebagai seorang dosen sangatlah menyenangkan dan tidak membosankan. Selain berinteraksi dengan mahasiswa, dosen juga dituntut untuk selalu mengembangkan keilmuannya dengan melakukan berbagai penelitian dan mengikuti workshop ataupun seminar-seminar yang ada.  Tidak hanya melakukan tridharma perguruan tinggi tetapi juga melalukan pengelolaan institusi. Tak lupa juga tetap melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Almira Sitasari, S. Gz, MPH (C5) (dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)

Pembicara merupakan salah satu dosen di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Beliau menyampaikan mengenai informasi karir di bidang edukasi. Pesan-pesan beliau saat memberi materi seminar kali ini adalah saat mencari kerja, gunakan analisis SWOT. Saat masih di awal perkuliahan, tetapkan kalian ingin menjadi apa. Pengalaman berorganisasi sangatlah penting untuk melatih soft skill seorang ahli gizi dan seorang pendidik, selain itu juga dapat digunakan untuk kepentingan curriculum vitae, semakin banyak pengalaman maka akan semakin dipertimbangkan pula untuk diterima di suatu institusi. Beliau mencontohkan, misal ingin berkarir ke Rumah Sakit, skill keklinisan harus diasah. Pesan terakhir yang disampaikan beliau adalah sebagai mahasiswa, penting hal nya untuk mengikuti organisasi, jangan hanya mengejar akademik saja.

(Unit Alumni/Kontributor)

Klik untuk melihat materi

Berita Terbaru