Aksi Bergizi Meningkatkan Derajat Kesehatan dan Paham Gizi di Desa Wakarleli dan Kaiwatu

FK-KMK UGM. Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu merupakan dua dari tujuh desa yang termasuk dalam Kecamatan Moa Lakor yang terletak di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Berdasarkan letak geografis, Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu berada diantara Laut Banda di sebelah utara, Laut Timor di sebelah selatan, Pulau Letti di sebelah barat, dan Pulau Lakor di sebelah timur. Secara demografis, pada tahun 2017 jumlah penduduk di Kecamatan Moa Lakor sebanyak 11.003 jiwa dengan perbandingan penduduk laki-laki 5.635 jiwa dan penduduk perempuan 5.368 jiwa (BPS, 2023).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Moa Lakor meliputi 1 unit rumah sakit, 3 unit puskesmas, dan 15 unit posyandu sedangkan fasilitas pendidikan meliputi 17 sekolah dasar, 5 sekolah menengah pertama, 2 sekolah menengah atas, dan 2 sekolah menengah kejuruan. Pada tahun 2017 Kecamatan Moa Lakor memiliki fasilitas infrastruktur berupa daya listrik terpasang sebesar 3.944.350 KW dan produksi listrik sebesar KWh, infrastruktur berupa jalan yang diaspal sepanjang 97,66 KM, jalan dalam kondisi sudah baik sepanjang 151 KM, dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 3,46 KM. Kecamatan Moa Lakor juga memiliki fasilitas perekonomian meliputi 1 pasar, 30 koperasi, 3 bank, dan 1 bumdes (BPS, 2023).

Berdasarkan kondisi fisik Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu terletak pada dataran rendah yang sangat kering. Wilayah berupa sabana yang didominasi rumput dan belukar dengan tegakan pohon koli sejenis aren. Diperparah dengan masa kemarau yang hampir 8 bulan. Beberapa faktor tersebut menyebabkan timbul permasalahan sanitasi air di Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu yang cukup kompleks. Akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dirasa masih sangat kurang. Masyarakat harus menempuh perjalanan cukup jauh bahkan pergi ke pulau lain untuk mendapatkan air bersih. Selain sanitasi air juga harus diperhatikan sanitasi limbah. Pengelolaan limbah menjadi hal yang penting untuk menciptakan wilayah yang layak huni. Akses air bersih dan pengelolaan limbah merupakan salah satu tantangan dalam perbaikan kesehatan dan pariwisata sehingga perlu adanya pemberdayaan masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan sanitasi air dan sanitasi limbah (Rahmadhita, 2020).

Pengelolaan sumber daya air, limbah, dan pangan yang masih belum optimal menjadi faktor penyebab timbul permasalahan di sektor kesehatan karena pengelolaan sumber daya air, limbah, dan pangan adalah hal krusial dalam berbagai sektor. Pada dasarnya, penyebab stunting terdiri dari tiga hal utama yaitu kurang asupan gizi, faktor pola asuh, serta kurang akses air bersih dan sanitasi. Faktor air bersih mempunyai peran yang cukup tinggi yaitu 60% dalam tingkat penurunan stunting anak (Satriawan, 2018).

Menurut Hadi dkk. (2019) daerah dengan ketahanan pangan yang baik cenderung lebih rendah kasus stunting jika dibandingkan dengan daerah dengan ketahanan pangan yang kurang baik. Terbukti dari adanya data yang menyebutkan bahwa 10 besar daerah dengan prevalensi stunting tertinggi masih didominasi oleh provinsi terluar Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan wilayah timur lain.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan potensi yang dimiliki Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu, Kecamatan Moa Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku kondisi kesehatan menjadi faktor pendukung dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang ada. Oleh karena itu, kegiatan atau program KKN-PPM berfokus pada peningkatan pemahaman kualitas gizi di masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam upaya meminimalisasi penyakit tidak menular, pengadaan program kantin sehat, dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penerapan pola hidup bersih dan sehat, serta upaya mengoptimalisasi pelayanan kesehatan di masyarakat.

Tim KKN-PPM UGM Moa Unit MA-011 bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Fadli Kasim, ST., M.Sc mengawali program dengan melakukan survei ke desa untuk mengetahui kebutuhan warga Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu. Hal ini dilakukan agar program kerja mahasiswa KKN UGM tepat sasaran dan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Program kesehatan yang diimplementasikan selama KKN-PPM UGM periode 18 Desember 2023 sampai 5 Februari 2024 selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDGs 2 Tanpa Kelaparan. Selain itu, mengusung SDGs 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan, perlu dilakukan percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan hasil observasi di Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan dikarenakan sudah memiliki fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas, dan posyandu dengan kader yang berada di masyarakat dapat membantu dalam meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat (Norcahyanti dkk., 2019). KKN-PPM UGM Moa Unit MA-011 Periode 4 tahun 2023 merupakan kelanjutan dari tim KKN-PPM UGM Moa periode sebelumnya. Pelaksanaan KKN-PPM di lokasi yang sama bertujuan untuk meneruskan keberlanjutan dan memberikan kefokusan program kesehatan di berbagai bidang. Program-program yang ada merupakan ide, inovasi, dan pengembangan bagi program kerja klaster medika KKN-PPM Moa Unit MA-011 salah satu program unggulan yaitu pengabdian masyarakat melalui pelayanan kesehatan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Mendeteksi risiko penyakit, mengkaji dan memberikan intervensi, serta memantau perkembangan kesehatan masyarakat merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam program unggulan klaster medika.

Diharapkan program klaster medika dapat memberikan manfaat dan keberlanjutan bagi masyarakat desa. Selama pelaksanaan program kerja, juga dilakukan pendampingan dan pelatihan terhadap kader-kader di masyarakat yang dapat melaksanakan kegiatan posyandu balita maupun lansia sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Diperlukan sinergi bersama untuk memajukan kesehatan masyarakat Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu. Sehat bagi kita semua, seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Bekerja sama dengan pemerintah daerah Desa Wakarleli dan Desa Kaiwatu, kegiatan tim KKN ini menunjang tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Tim KKN-PPM Unit MA-011/Editor: Putri)