AHS: Meningkatkan indikator pelayanan kesehatan

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Kedokteran ke-69, Tim Integrasi FK UGM menyelenggarakan dialog Academic Health System (AHS) dalam bentuk seminar dengan tema “Transformasi Pelayanan Kesehatan di Indonesia Pasca MDGs Melalui Integrasi dalam Dunia Pendidikan Kedokteran dan Tenaga Kesehatan Lainnya, Penelitian/ Pelatihan dan Praktek Klinis dalam Konsep Academic Health System” sebagai salah satu kegiatan Annual Scientific Meeting 2015. Untuk mensosialisasikan acara seminar ini, maka diadakan jumpa pers yang diadakan pada Senin, 23 Maret 2015 di Ruang Eksekutif Gedung KPTU FK UGM. Tim integrasi terdiri dari FK UGM bersama dengan RS Akademik UGM, RSUP Dr. Sardjito, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSPAU Dr. S. Hardjolukito, dan RSUD Banyumas.

Seminar internasional ini rencananya akan dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Maret 2015 pukul 08.00 di Auditorium FK UGM dengan mengundang lima narasumber, yaitu Prof. DR. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) (Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI), Dr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H. MARS (Tim Pengembangan Rumah Sakit Pendidikan Kemenristek-Dikti), Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K)., MM (Ketua AHS FK UGM), Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K) (Dekan FK UI) dan Prof. Kevin Wamsley (SWAHN-SouthWestern Academic Health Network, Ontario, Canada). Seperti yang disampaikan oleh dr. Amalia Setyati, Sp.A selaku Ketua Seminar, sasaran dari seminar kali ini adalah Institusi Pelayanan seperti Rumah Sakit dan klinik, institusi pendidikan, dan Dinas Kesehatan. Seminar ini bertujuan memberikan informasi dan menambahkan wawasan mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia yang mengembangkan konsep Academic Health System sehingga Fakultas Kedokteran baik negeri maupun swasta, institusi pendidikan profesi kesehatan lainnya, rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan dan organisasi pelayanan kesehatan dapat memahami serta mengimplementasikan AHS.

Academic Health System (AHS) adalah suatu sistem untuk mengembangkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan berbagai penyedia pelayanan kesehatan yang berfokus pada pendidikan, penelitian, dan pelayanan klinis. Amerika dan Belanda sudah menerapkan system tersebut. Sedang di Indonesia, tiga perguruan tinggi yang mulai menerapkan AHS di Indonesia yaitu FK Universitas Hassanudin (UNHAS), FK Universitas Indonesia (UI), dan FK Universitas Gadjah Mada (UGM). Pemerintah mentargetkan sistem AHS dapat diterapkan di 7 Fakultas Kedokteran di Indonesia. Implementasi AHS sudah dilindungi hukum, di FK UI dengan keputusan Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan, di UNHAS dengan Surat Keputusan Dirjen Badan Urusan Kesehatan (BUK), serta FK UGM dengan Surat Keputusan Rektor.

Penyelarasan fungsi dan mekanisme antara institusi pendidikan dan pelayanan kesehatan dapat diwujudkan melalui pendidikan tenaga kesehatan sehingga menghasilkan riset yang unggul yang berdampak positif pada pelayanan kesehatan yang berkualitas. Menurut Prof. DR. Budi Mulyono, Sp.PK(K)., MM selaku ketua Tim Pengembangan AHS FK UGM, dengan diterapkannnya AHS dapat tercapai efisiensi biaya dan SDM, efektifitas pelayanan dan implementasi teknologi sehingga meningkatkan indikator pelayanan kesehatan di daerah. (Jatu/Reporter)

Berita Terbaru