Indonesia adalah sebuah negara yang sudah sangat akrab dengan bencana. Letaknya yang berada pada Ring of Fire dan dekat dengan patahan lempeng bumi membuat kita harus siap dengan kemungkinan berbagai bencana alam yang mungkin timbul. Seminar yang merupakan Joint Seminar hasil kerjasama antara Program Studi Magister Keperawatan FK UGM dengan Kobe University Graduate School of Health Sciences, Jepang, diselenggarakan pada hari Selasa-Rabu, 17-18 Maret 2015 di Auditorium FK UGM. Seminar rutin diselenggararakan sebagai agenda tahunan yang sekarang telah memasuki seminar yang ke 11. Dengan mengusung tema “Collaboration of Different Generation in the Community”, seminar dihadiri oleh kalangan akademisi baik dari UGM dan luar UGM serta peserta umum dari berbagai kalangan .
Kegiatan seminar yang berlangsung 2 hari ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, dalam sambutannya Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD mengemukakan bahwa Indonesia dan Jepang memiliki kerjasama yang sudah terjalin erat dan besar harapan beliau agar kerjasama ini dapat terus berlangsung. Hal senada juga diutarakan oleh Prof. Satoshi Takada, M.D., Ph.D,” Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesamaan dalam bencana terutama bencana alam. Jepang adalah negara yang juga akrab dengan bencana dan bencana yang terjadi mirip dengan di Indonesia. Kami ingin berbagi pengalaman terutama tentang bagaimana menguatkan peran komunitas dalam mitigasi bencana”.
Sesi 1 didahului dengan keynote speech dari Prof. Satoshi Takada, M.D., Ph.D (pediatrician, Kobe University) yang berjudul Disaster Prevention Education for the Disabled Children. Beliau menyampaikan tentang edukasi kepada anak-anak penyandang disabilitas tentang bencana di Jepang. Dalam sesi 1 ini ada 4 pembicara yang memaparkan materinya yaitu BPPD DIY, Rei Ono , PT, MPH, Ph.D, dan Prof Sayaka Kotera. Tak lupa pada hari pertama juga dilangsungkan Postgraduate Session dan Parallel Session.
Pada hari kedua, materi disampaikan oleh dr. Handoyo Pramusinto, SpBS dan Riyanto, S. Kp., M.Kep., Sp.Kom. Ditemui di saat rehat sebelum seminar hari kedua, Prof. Takada memuji Indonesia karena masih memiliki supporting system yang baik. Hal ini didasarkan dari pengamatan beliau bahwa orang Indonesia masih memiliki jiwa gotong royong yang tinggi sehingga mampu bertahan dalam bencana. Jiwa gotong royong ini mulai ditumbuhkan di Jepang karena hal ini sangat bermanfaat terutama dalam bencana. Tingginya angka penduduk lanjut usia di Jepang membuat pemerintah harus berpikir keras tentang bagaimana membangun support system dalam mitigasi bencana. Hal ini juga diperparah dengan tingginya urbanisasi yang terjadi di kalangan muda.
Seminar ini diharapkan tak hanya dapat memberikan kesempatan bagi individu-individu yang tertarik ataupun terlibat dalam kebencanaan untuk memperlajari lebih lanjut, berbagi informasi, pengalaman, dan keahlian tentang pemberdayaan masyarakat namun juga bertukar pengalaman dan membuka kesempatan belajar bagi mahasiswa dari kedua belah pihak. Harapan ini juga terucap dari Prof. Satoshi Takada, “ Saya mengenal Prof. Sunartini, SpA(K) 30 tahun yang lalu. Hingga kini kerjasama kami masih terjalin baik dan menghasilkan berbagai kegiatan ilmiah seperti halnya seminar ini. Besar harapan saya agar mahasiswa Jepang yang ikut serta dalam seminar kali ini dapat menjalin hubungan baik dengan mahasiswa Indonesia dan melanjutkannya menjadi sebuah kerjasama yang memajukan ilmu pengetahuan”. Guna mewujudkan hal tersebut, melalui seminar kali ini telah diadakan Postgraduate Session di mana mahasiswa dari Jepang dan Indonesia yang berasal dari program S2 Keperawatan UGM dan Kobe University dapat berbagi pengalaman terutama mengenai penelitian. Sesi ini telah diadakan pada hari pertama.
Menurut Elsi Dwi Hapsari, BN, MS, DS, Ketua Panitia Penyelenggara seminar ini, “ Saat ini kesadaran akan penelitian dan publikasi ilmiah di kalangan perawat sudah mulai timbul. Peserta seminar saat ini sebanyak 150 orang dan abstrak yang masuk sebanyak 60. Ini rekor abstrak terbanyak yang pernah dicapai seminar ini dalam 11 kali penyelenggaraannya. Seminar ini tidak hanya berisi pemaparan materi dari pembicara utama tetapi juga diselenggarakan presentasi hasil penelitian dari peserta yang mengirimkan abstraknya kepada panitia seminar. Disamping itu seperti yang sudah saya jelaskan tadi, terdapat Postgraduate Session dalam seminar kali ini”. (Bagas/kontributor)