FK-KMK UGM Dorong Penguatan Kepercayaan Vaksin melalui Diseminasi Program P2P di Batam

FK-KMK UGM. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan Dissemination on Peer to Peer (P2P) Vaccine Confidence bersama Tulodo Indonesia, Voices for Vaccine, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagai upaya memaparkan hasil implementasi awal program penguatan kepercayaan vaksin berbasis komunitas. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Batam dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor. Diseminasi tersebut berlangsung pada Rabu, 17 Desember 2025, dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Kota Batam, Puskesmas, tokoh masyarakat, organisasi berbasis komunitas, serta para peer advocates yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program P2P Vaccine Confidence.

Program P2P Vaccine Confidence dirancang sebagai pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin melalui dialog antar sesama. Program ini melibatkan orang tua, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat sebagai pendukung sebaya yang dibekali keterampilan komunikasi empatik berbasis Motivational Interviewing. Pendekatan tersebut digunakan untuk membantu menjawab keraguan masyarakat, meluruskan misinformasi yang beredar, serta mendukung pengambilan keputusan imunisasi yang lebih terinformasi dan sadar.

Kegiatan diseminasi menjadi ruang refleksi bersama terkait capaian, tantangan, dan peluang pengembangan pendekatan P2P dalam mendukung peningkatan cakupan imunisasi. Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan CDC, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, dan Dinas Kesehatan Kota Batam. Seluruh pihak menegaskan bahwa imunisasi tetap menjadi intervensi kesehatan masyarakat yang sangat penting, meskipun di lapangan masih dihadapkan pada tantangan rendahnya kepercayaan akibat misinformasi dan kekhawatiran masyarakat. Dalam konteks tersebut, pendekatan berbasis komunitas dinilai strategis untuk membangun dialog yang empatik, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta menjaga keberlanjutan peningkatan cakupan imunisasi.

Pada sesi pemaparan, tim peneliti dari UGM dan Tulodo Indonesia menyampaikan hasil implementasi awal program P2P di Kota Batam. Gambaran umum dan proses pelaksanaan program dipaparkan oleh Dr. Nicholas Goodwin dan apt. Heribertus Rinto Wibowo, S.Farm., M.P.H. dari Tulodo Indonesia. Selanjutnya, Prof. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. dan dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. dari UGM menyampaikan temuan terkait feasibility dan acceptability program P2P. Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai masukan dari pemangku kebijakan mengenai dinamika lapangan, mulai dari isu kehalalan vaksin, pengaruh media sosial, hingga peran pengambilan keputusan dalam keluarga. Peserta juga menekankan pentingnya supervisi Puskesmas, dukungan lintas sektor, serta strategi keberlanjutan agar dampak program dapat diperluas.

Kegiatan tersebut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan upaya pencegahan penyakit melalui imunisasi, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan literasi dan pemahaman masyarakat terkait vaksin, SDG 5: Kesetaraan Gender melalui pelibatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan kesehatan keluarga, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan melalui pendekatan inklusif berbasis komunitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, organisasi masyarakat, dan mitra internasional. (Kontributor: Sinta Ristiyanti, Wilda Fauzia Ulfa).