FK-KMK UGM Dorong Pengembangan Herbal Galaktogok Berbasis Evidence melalui Workshop Penelitian

FK-KMK UGM. Pusat Kedokteran Herbal bekerja sama dengan Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menyelenggarakan Workshop Penelitian In Vivo Herbal sebagai Galaktogok sebagai upaya penguatan riset herbal berbasis bukti ilmiah di bidang kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26–27 November 2025 di Gedung Radioputro FK-KMK UGM, Yogyakarta, dengan melibatkan akademisi, peneliti, tenaga kesehatan, serta mahasiswa pascasarjana dari berbagai institusi yang memiliki minat pada pengembangan herbal galaktogok.

Workshop ini dirancang sebagai ruang pembelajaran komprehensif yang tidak hanya membahas aspek biologis dan mekanisme kerja herbal, tetapi juga etika penelitian, metode analisis, serta standar keamanan dalam penelitian in vivo. Kegiatan diawali dengan pengantar oleh Dr. dr. Rul Afiyah Syarif, M.Kes., yang memaparkan fokus kegiatan dan menekankan bahwa riset galaktogok herbal memerlukan pendekatan ilmiah yang sistematis, mulai dari eksplorasi senyawa aktif hingga pembuktian efek biologis melalui model hewan.

Memasuki sesi inti, peserta mengikuti enam sesi kuliah yang membahas mekanisme kerja galaktogok herbal, etika penelitian hewan coba, target molekuler, metabolit sekunder tanaman, metode ekstraksi, serta penentuan bentuk sediaan dan dosis yang tepat. Salah satu sesi yang menarik perhatian disampaikan oleh Prof. Dr. Mae Sri Hartati Wahyuningsih, M.Si., Apt., yang menjelaskan bahwa efektivitas tanaman herbal sangat ditentukan oleh kandungan metabolit aktifnya. Standardisasi bahan herbal menjadi kunci agar hasil penelitian dapat diuji ulang, dibandingkan, dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Selain paparan teori, workshop ini juga memberikan pengalaman praktik melalui empat sesi laboratorium intensif. Peserta mempelajari tahapan penelitian berbasis animal model, mulai dari pembuatan ekstrak herbal, penghitungan produksi ASI pada hewan uji, hingga pengambilan sampel darah dan jaringan untuk analisis lanjutan. Praktik dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Departemen Farmakologi dan Terapi UGM dengan penekanan pada prinsip bioetik dan good laboratory practice.

Rangkaian praktikum ditutup dengan sesi pembacaan preparat histologi jaringan mammae yang dipandu oleh Dr. dr. Rita Cempaka, Sp.PA(K). Pada sesi ini, peserta mempelajari bagaimana efek galaktogok herbal dapat diamati melalui perubahan struktur jaringan, tidak hanya dari aspek kuantitas produksi ASI, tetapi juga respons biologis pada tingkat sel dan jaringan.

Melalui workshop ini, FK-KMK UGM berupaya memperkuat kapasitas peneliti dan akademisi dalam mengembangkan riset herbal galaktogok yang aman, efektif, dan berbasis bukti. Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi lintas disiplin sebagai fondasi menuju penelitian lanjutan dan pengembangan uji klinis herbal di Indonesia.

Pada alenia terakhir ini, kegiatan workshop turut berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan riset yang mendukung kesehatan ibu dan anak, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kapasitas peneliti dan mahasiswa dalam penelitian berbasis standar ilmiah, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara pusat riset, departemen akademik, dan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan riset herbal nasional yang berkelanjutan. (Kontributor: Siti Maisah Hanani).