FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada meluluskan mahasiswa Program Studi Doktor, Nurlaila, S.Kep., Ns., M.Kep. dengan predikat Sangat Memuaskan sebagai Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Dalam ujian terbuka di Auditorium FK-KMK UGM pada Kamis, (12/12). Nurlaila memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Model Intervensi SPED terhadap Stres Pengasuhan, Efikasi Diri Ibu serta Pertumbuhan BBLR di Ruang Perawatan Bayi Risiko Tinggi dan Neonatal Intensive Care Unit”.
Penelitian dilakukan dengan tujuan merumuskan dan menguji model intervensi SPED (stres pengasuhan dan efikasi diri) untuk menurunkan stres pengasuhan ibu, meningkatkan efikasi diri, serta mendukung pertumbuhan optimal pada bayi BBLR. Selain itu juga untuk mengetahui pengembangan intervensi bagi orang tua yang memiliki bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) yang menjalani perawatan intensif. Penelitian ini berlangsung di ruang Peristi dan NICU RSUD Banyumas serta RSUD Kebumen, sesuai jadwal penelitian yang telah ditetapkan sepanjang pelaksanaan studi.
Dalam penelitian ini, Nurlaila menyoroti bahwa pengalaman merawat bayi di NICU sering menjadi pengalaman emosional yang berat dan dapat memicu stres jangka panjang pada orang tua. Kondisi tersebut berpotensi memengaruhi kesehatan mental ibu, kemampuan pengasuhan, hingga perkembangan fisik bayi. Oleh karena itu, pengembangan intervensi SPED diharapkan mampu menjadi solusi pendukung yang komprehensif.
Penelitian menggunakan pendekatan exploratory sequential mixed methods. Sebanyak 62 ibu dengan bayi BBLR mengikuti rangkaian penelitian yang terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama mencakup need assessment melalui wawancara mendalam dengan ibu serta diskusi kelompok terarah bersama perawat Peristi dan NICU menggunakan metode maximum variation purposive sampling. Hasil tahap ini menghasilkan empat tema utama dari wawancara ibu dan tiga tema dari FGD perawat.
Tahap kedua menghasilkan komponen intervensi yang mencakup pemberdayaan ibu dalam merawat bayi, pemberian dukungan emosional dan informasional, terapi murottal, serta terapi pernapasan dalam dan guided imagery. Seluruh komponen tersebut dirancang untuk mengurangi ketegangan psikologis, meningkatkan rasa percaya diri, serta menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bayi.
Tahap ketiga berupa uji coba kuantitatif menggunakan instrumen Parental Stressor Scale: NICU (PSS-NICU), PMP-SE (Perceived Maternal Parenting Self-Efficacy), serta pengukuran berat badan bayi. Analisis regresi linier menunjukkan bahwa intervensi SPED efektif menurunkan stres pengasuhan, meningkatkan efikasi diri ibu secara signifikan (p < 0,05), serta mendukung peningkatan berat badan bayi secara stabil.
Penelitian ini memberikan kontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, intervensi SPED membantu meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan bayi melalui pendekatan berbasis bukti. SDG 4: Pendidikan Berkualitas tercermin dari proses pemberdayaan ibu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan. Selain itu, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tampak dari kolaborasi antara FK-KMK UGM, RSUD Banyumas, dan RSUD Kebumen dalam mengembangkan inovasi layanan neonatus.
Penelitian pengembangan intervensi SPED yang dilakukan FK-KMK UGM berhasil menunjukkan efektivitas dalam menurunkan stres pengasuhan, meningkatkan efikasi diri ibu, serta mendukung pertumbuhan stabil pada bayi BBLR. Hasil ini menegaskan pentingnya pendekatan intervensi psikososial dalam perawatan neonatus dan membuka peluang perluasan penerapan model SPED di fasilitas kesehatan lain. Dengan kontribusi terhadap bidang kesehatan ibu dan anak, penelitian ini menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM untuk terus menghadirkan inovasi perawatan berbasis bukti. (Humas/Sitam).



