FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM meluluskan mahasiswa program studi Doktor atas nama dr. Bulan Kakanita Hermasari, M.Med.Ed pada Rabu (10/12). Pada ujian terbuka dr. Bulan dinyatakan lulus sebagai Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan dengan predikat cumlaude. dr. Bulan memaparkan hasil penelitian disertasinya berjudul “Pengaruh Pendidikan Interprofesional Longitudinal Terhadap Sosialisasi dan Identitas Interprofesional Mahasiswa Kedokteran”.
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2025 dengan di bawah bimbingan Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D selaku Promotor dan Prof. Dr. dr. Eti Poncorini Pamungkasari. M.Pd. Studi penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pendidikan interprofesional longitudinal terhadap sosialisasi interprofesional dan identitas interprofesional mahasiswa kedokteran dan mengeksplorasi proses sosialisasi interprofesional yang dialami mahasiswa kedokteran dalam rangka membentuk identitas profesional, serta karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosialisasi interprofesional pada mahasiswa kedokteran.
dr. Bulan menegaskan penelitian berbasis pendidikan interprofesional (IPE) yang dilakukan secara longitudinal ini memiliki dampak pada keberlanjutan kurikulum. IPE memiliki pengaruh yang cukup besar pada sosialisasi interprofesional mahasiswa kedokteran dan identitas interprofesional. Selain itu, IPE mendorong mahasiswa berbagai profesi untuk belajar bersama sehingga. Terbentuk nilai kolaboratif yang bukan hanya identitas uni profesi.
dr. Bulan menemukan bahwa, sosialisasi interprofesional ini merupakan proses bertahap dalam menanamkan nilai, sikap, dan pemahaman lintas profesi. Identitas interprofesional ini dalam trend pendidikan kesehatan mengalami perkembangan terhadap budaya kerja kolaboratif. Selain itu, dr. Bulan memaparkan temuan masalah bahwasanya, mahasiswa kedokteran kerap memiliki kecenderungan kurang positif pada IPE maka model longitudinal dianggap dapat efektif untuk menumbuhkan budaya kolaboratif interprofesional.
Pada penelitian ini dr. Bulan mengungkap beberapa faktor yang mempengaruhi IPE. Pertama, faktor individu yang memuat motivasi, pengalaman kerja tim, dan stereotip awal. Kedua, faktor pembelajaran yang memuat authentic learning, intensitas kontak, konsistensi pembelajaran lintas semester. Ketiga, ketersediaan pembimbing lapangan.
Hasil penelitian ini dr. Bulan menegaskan IPE longitudinal dapat menghasilkan proses sosialisasi yang lebih dalam, bertahap, dan bermakna. Selain itu, pada persepsi profesi IPE longitudinal dapat memberikan dampak positif pada kesetaraan status profesi, tujuan bersama, ketergantungan antar profesi, dan kontribusi nyata di lapangan dengan tim yang berkembang menjadi lebih matang.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Bulan ini turut mendukung komitmen FK-KMK UGM dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penegasan pentingnya kolaborasi antar profesi di bidang kesehatan. SDGs 4: Pendidikan Berkualitas dengan menegaskan penting evaluasi mekanisme pendidikan menggunakan IPE. (Reporter/Tedy).



