FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM menyelenggarakan HELP (Humanity–Ethics–Legal–Professionalism) Course 3rd Series dengan tema “Health and Medical Research” yang dilaksanakan secara daring dan diikuti peserta dari berbagai institusi di Indonesia. Kegiatan berlangsung pada 18–26 Agustus 2025 dan menjadi wadah pembelajaran bagi tenaga kesehatan yang ingin memperdalam pemahaman tentang etika, kemanusiaan, aspek legal, serta profesionalisme dalam riset medis.
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan pelaksanaan penelitian yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berpegang pada martabat, hak, dan keselamatan manusia sebagai prinsip utama. Sebagai salah satu program rutin CBMH, HELP Course dibuka untuk peserta dari beragam latar belakang—tenaga kesehatan, akademisi, peneliti, hingga praktisi kebijakan. Enam seri yang dihadirkan dalam kursus ini dirancang untuk menjawab tantangan etika yang terus berkembang dalam dunia medis dan kesehatan masyarakat, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai konteks pekerjaan maupun kehidupan profesional sehari-hari.
Selama tujuh hari penyelenggaraan, peserta mendapatkan materi dari para pakar bioetika terkemuka. Ragam topik disampaikan secara komprehensif, mulai dari dasar-dasar sejarah etika penelitian, pentingnya perilaku penelitian yang bertanggung jawab, hingga mekanisme kaji etik oleh komite etik penelitian. Isu yang semakin relevan di era digital seperti pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam riset medis juga menjadi sorotan penting, mengingat kompleksitas etika yang mengiringinya. Selain itu, standar etika internasional seperti Deklarasi Helsinki, Belmont Report, dan CIOMS turut dibahas untuk memperkuat pemahaman peserta.
Berbagai persoalan praktis dalam penelitian turut menjadi bahan diskusi, seperti tata cara penyusunan informed consent, perlindungan partisipan rentan, kerahasiaan data, etika penelitian biobank, hingga prosedur dalam penelitian sosial-humaniora. Diskusi interaktif antara pemateri dan peserta menunjukkan bahwa etika bukanlah hambatan, tetapi fondasi esensial untuk menghasilkan riset yang adil, bermanfaat, dan berpihak pada nilai kemanusiaan.
Kegiatan ditutup dengan post-test dan sesi refleksi bersama. Selain menegaskan pentingnya integritas dalam setiap tahap penelitian, HELP Course 3rd Series juga memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, antara lain SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui penguatan pemahaman etika riset kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas institusi dalam penyelenggaraan dan partisipasi program ini.
Dengan selesainya HELP Course Seri Ketiga, kegiatan ini menegaskan komitmennya dalam membentuk budaya penelitian yang berintegritas, bertanggung jawab, dan humanis. Para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memastikan setiap riset kesehatan dan medis dijalankan secara etis serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (Kontributor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom).




