Summer Course FK-KMK UGM Periode Oktober-November 2025 Kenalkan Pentingnya Ketahanan di Tempat Kerja dan Lingkungan Berkelanjutan

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka Summer Course Periode Oktober-November 2025 pada Senin (27/10/2025). Pembukaan Summer Course diselenggarakan di Auditorium FK-KMK UGM. Pada periode Oktober-November 2025 ini, Summer Course mengangkat tema Promoting Resilient Workplaces and Sustainable Environments for Global Health Equity. Tema kali ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman multidisiplin tentang risiko kesehatan kerja, langkah-langkah pencegahan, inovasi berkelanjutan, dan peraturan yang berlaku.

Pada periode ini, sebanyak 67 peserta Summer Course berasal dari berbagai universitas di dunia, antara lain VUMc Amsterdam Belanda, Mahidol University Thailand, Taipei Medical University Taiwan, University Medical Center Groningen, Superior University Pakistan, Universitas Indonesia, Universitas Islam Internasional Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Pattimura, dan Universitas Gadjah Mada. Selama dua pekan, para peserta akan belajar tentang berbagai topik, yakni seputar keselamatan dan kesehatan kerja, perubahan iklim, kesehatan mental di tempat kerja, risiko psikososial di industri konstruksi, risiko kecelakaan kerja, hingga VR dan AI dalam kesehatan kerja.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKG UGM, Prof. drg. Rosa Amalia, M.Kes.,Ph.D, mengatakan bahwa saat ini, banyak tantangan kesehatan terkait penyakit fisik maupun krisis kesehatan mental. Ia menyebut, isu ini tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin saja, tetapi melalui pendekatan interprofesional.

“FKG juga berperan penting dalam kesehatan oral, tidak hanya seputar kesehatan gigi saja, tetapi juga keseluruhan kesehatan, dan berkontribusi pada lingkungan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan melalui inovasi, kontrol infeksi, manajemen keamanan material, dan program pencegahan pada komunitas,” kata Prof. Rosa.

Senada dengan Prof. Rosa, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr.rer.nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si.,  turut mengungkapkan bahwa bidang farmasi juga bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti dokter, dokter gigi, perawat, dan ahli gizi untuk menyediakan layanan terbaik bagi pasien, serta mengatasi isu-isu terkini terkait masalah kesehatan di tempat kerja.

“Mari bersatu dan mengatasi masalah kesehatan bersama-sama, tidak hanya apoteker, tetapi juga dokter dan profesional kesehatan lainnya untuk membuat Bumi kita menjadi lebih sehat,” ujar Prof. Nanang.

Menutup sambutan, Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, mengatakan, Summer Course periode ini mengingatkan bahwa kesehatan tidak hanya ada di lingkup rumah sakit dan klinik, tetapi juga di tempat kerja dan masyarakat. “Para ahli yang hadir mengisi Summer Course akan mengajarkan bagaimana sistem kerja yang lebih aman dan berkelanjutan di tempat kerja, serta aplikasinya di dunia nyata melalui diskusi kelas dan kunjungan lapangan,” tutup Dekan.

Hari pertama dimulai dengan Keynote Speech Session yang menghadirkan Muchamad Yusuf S.T., M.Si., Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, untuk membahas masa depan ketahanan kerja dan lingkungan serta integrasinya dengan kesehatan. Sesi dilanjutkan dengan Preliminary Session oleh Dr. Peck Thian Guan dari National University of Singapore tentang bagaimana menyediakan tempat kerja yang resilien maupun lingkungan yang berkelanjutan dalam mewujudkan pemerataan kesehatan global. Preliminary Session turut menghadirkan Prof. Fatma Lestari, S.Si., M.Si., Ph.D. dari Universitas Indonesia yang mendiskusikan penelitian dan inovasi di bidang kesehatan, keamanan, dan lingkungan.

Pada hari pertama hingga hari ketiga, para peserta juga akan mengikuti lima sesi panel yang menghadirkan berbagai narasumber dari beberapa universitas di dunia. Para ahli tersebut berasal dari University of Queensland, Melbourne University, University of Groningen, United Nations University, International Institute for Global Health, De La Salle University, Institute for Medical Research, Mahidol University, UNSW, VUMc, dan Monash University Indonesia. Dari Indonesia, turut hadir para pembicara dari Institut Teknologi Bandung dan UGM.

Pada hari keempat, para peserta berangkat menuju Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama sepekan, para peserta menyebar ke 10 Puskesmas untuk belajar mengenai kasus kesehatan masyarakat Kulon Progo secara langsung.

Summer Course Periode Oktober-November 2025 merupakan salah satu upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan mengangkat tema Promoting Resilient Workplaces and Sustainable Environments for Global Health Equity, FK-KMK UGM turut mendukung tercapainya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur; SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan; SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim; dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kegiatan ini membuka akses terhadap pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja serta mendorong inovasi dan kemitraan global guna mencapai keadilan kesehatan. (Penulis: Citra/Humas).