FK-KMK UGM Tingkatkan Kompetensi Dokter Spesialis Melalui Partisipasi dalam Basic Surgical Skill II di Denpasar

FK-KMK UGM. Departemen Obstetri dan Ginekologi (Obgin), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) turut berpartisipasi aktif dalam Basic Surgical Skill II (BSS II) Course yang diselenggarakan oleh Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI). Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan pada 25–27 September 2025 di Hotel Puri Nusa Indah, Jalan Waribang No. 99, Denpasar, Bali.

Pelatihan ini diikuti oleh residen Obstetri dan Ginekologi dari berbagai institusi pendidikan di seluruh Indonesia. BSS II merupakan program pelatihan rutin yang telah terselenggara sejak Juli 2009 dan bertujuan meningkatkan kemampuan residen dalam diagnosis serta tindakan bedah endoskopi ginekologi, termasuk keterampilan dasar histeroskopi. Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap teknik bedah minimal invasif yang kini menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan reproduksi perempuan.

Kegiatan BSS II tidak hanya memberikan pelatihan praktis, tetapi juga berfungsi sebagai sarana standarisasi nasional dalam bidang endoskopi ginekologi dan histeroskopi. Para peserta mendapatkan pembelajaran langsung mengenai prinsip, teknik, dan keselamatan dalam tindakan bedah endoskopi dari para pengajar berpengalaman di bidangnya.

Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengembangan kompetensi nasional, FK-KMK UGM tidak hanya mengirimkan peserta, tetapi juga berperan sebagai bagian dari tim pengajar. Dua dosen FK-KMK UGM yang turut berkontribusi sebagai instruktur adalah Dr. dr. Moh. Nailul Fahmi, Sp.O.G.(K) Onk. dan dr. Sarrah Ayuandari, Ph.D., Sp.O.G.. Kehadiran keduanya menjadi wujud nyata keterlibatan FK-KMK UGM dalam penguatan kapasitas pendidikan kedokteran spesialis di tingkat nasional.

Kegiatan ini sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penguatan sistem pendidikan kedokteran berbasis kompetensi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi dengan Kolegium dan berbagai institusi pendidikan kedokteran di Indonesia. (Kontributor: Munjayati).